2 Guru Ditembak KKB, Kompolnas Desak Polri Perketat Keamanan di Daerah Konflik
Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai sulitnya memberantas aksi teror yang dilancarkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah pegunungan tengah, seperti di Kabupaten Puncak, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Nduga. Diduga Karena adanya motif menuntut kemerdekaan, ekonomi, maupun kepentingan politik lokal.
Hal itu menyusul tewasnya dua guru dalam waktu sepekan di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua yang ditembak oleh para anggota KKB pada Rabu (7/4) dan Jumat (9/4).
"Ada kelompok-kelompok yang berbeda pandangan politiknya dengan Pemerintah Indonesia dan menuntut kemerdekaan. Tetapi dari kelompok-kelompok tersebut, ada juga yang melakukan perlawanan karena memiliki motif ekonomi dan ada juga yang memiliki kepentingan politik lokal," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti ketika dihubungi merdeka.com Minggu (11/3).
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Bagaimana aparat keamanan merespon serangan KKB? 'Tindakan tegas aparat gabungan melakukan pengamanan wilayah di Kampung Yigi, merupakan upaya menjaga stabilitas keamanan dalam rangka kelancaran percepatan pembangunan di wilayah Papua,' kata Penkogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
Menurutnya dengan motif yang beragam, perlu adanya pendekatan berbeda dalam menuntaskan aksi teror dari para KKB ini. Terlebih, Target serangan adalah aparat TNI-Polri dan orang-orang yang dituding dekat dengan dua instansi tersebut.
"Untuk menangani kelompok- kelompok tersebut diperlukan pendekatan yang berbeda. Misalnya, Pimpinan daerah setempat - dalam hal ini Bupati dan DPRD - diharapkan dapat merangkul kelompok tersebut agar tidak melakukan tindakan kriminal terhadap masyarakat," jelasnya.
Pasalnya ada kelompok-kelompok dari KKB yang dilatar belakangi, karena motif ekonomi. Oleh sebab itu, perlu kiranya dilakukan pembimbingan keterampilan terhadap mereka.
"Memang lebih mudah merangkul kelompok yang bermotif ekonomi karena pendekatannya adalah diberikan peluang untuk bisa bekerja, dibangunkan rumah dan diberikan modal kerja serta dibimbing untuk dapat meningkatkan ketrampilannya," katanya.
Sementara itu, Poengky menilai untuk kelompok dengan motif politik lokal dapat dilakukan pendekatan kepada para pimpinan kelompok agar diakomodir dan diimbau berhenti melakukan teror. Akan tetapi yang sulit kepada para kelompok yang menginginkan kemerdekaan.
"Untuk kelompok yang motifnya politik lokal, dapat didekati oleh patronnya agar mereka tidak melakukan tindakan kekerasan yang kontra produktif," jelasnya.
'Yang sulit adalah pendekatan kepada kelompok yang punya keinginan merdeka. Perlu memunculkan trust kepada Pemerintah. Hal tersebut bisa dilakukan melalui pendekatan dialogis yang bisa dilakukan oleh Bupati, DPRD, tokoh-tokoh adat, serta tokoh agama setempat," tambahnya.
Sementara dari pihak kepolisian, Poengky menegaskan agar menjaga seluruh unit maupun pasokan senjatanya agar tidak jatuh ke tangan para KKB. Atas gal itu perlu dilakukan peningkatan penjagaan
"Untuk aparat Kepolisian, sangat penting menjaga jangan sampai kelompok-kelompok tersebut mendapat pasokan senjata api, amunisi dan senjata tajam. Perlu meningkatkan operasi keamanan di semua jalur (darat, laut, udara) guna memutus pasokan senjata api, amunisi serta senjata tajam kepada KKB," tuturnya.
Selain itu, dia menyoroti perlunya ada penambahan personel di daerah-daerah yang dinilai rawan terjadi konflik maupun serangan dari para anggota KKB. Termasuk daerah Kabupaten Nduga, Puncak Jaya, dan Intan Jaya yang dirasa masih terbatas jumlah personelnya.
"Keberadaan Polri di Kabupaten Nduga, Puncak dan Intan Jaya juga terbatas, karena Polres Nduga, Puncak dan Intan Jaya baru didirikan akhir 2019. Sehingga jumlah personel serta peralatannya masih sangat terbatas. Oleh karena itu Kompolnas merekomendasikan penguatan Polres di wilayah-wilayah yang diganggu keamanannya oleh KKB agar dapat mencegah dan mengatasi gangguan kamtibmas," tegasnya
Polisi Buru KKB dan Evakuasi Warga
Sebelumnya, baku tembak antara aparat kepolisian dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pasca insiden penambakan terhadap dua guru dalam sepekan di distrik Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
"Kami masih melakukan pengejaran, dan semalam terjadi kontak tembak pasca penembakan kedua (kepada guru). Kemarin malem terjadi kontak tembak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal ketika dihubungi merdeka.com, Minggu (11/4).
Sampai sekarang, lanjut dia, pihaknya juga telah menambah personel guna memaksimalkan pengejaran terhadap para anggota KKB yang terus melakukan aksi teror.
"Sampai sekarang masih diburu, dan kita sudah tambahkan kekuatan lagi untuk pemburuan," terangnya.
Selain melakukan pengejaran, Mustofa menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan evakuasi terhadap para warga yang berada di distrik Beoga untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.
"Selain melakukan pengejaran, kita juga sedang konsentrasi untuk mengevakuasi masyarakat dari Boega ke Intan jaya. Karena Beoga ke Intan Jaya lebih dekat, dari pada dari Beoga ke Puncak," tuturnya.
Proses evakuasi juga dilakukan terhadap masyarakat pendatang yanh berada di Distrik Beoga. Dia mengatakan alasan dievakuasinya para penduduk ke Intan Jaya, karena akses yang tidak mendukung untuk ke Puncak Jaya.
"Pasalnya tidak ada akses mumpuni untuk ke Puncak. Kita juga evakuasi warga masyarakat pendatang, karena korban kemaren itu juga warga pendatang ya," jelasnya.
"Maka warga disana kita evakuasi ke tempat yang paling aman, tempat yang paling deket ke Intan Jaya," tambahnya.
Sebelumnya, dua tenaga pendidikan yakni Oktovianus Rayo (42) seorang guru yang tinggal di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua ditembak KKB hingga tewas pada Kamis (8/4).
Sementara korban kedua yakni Yonatan Randen seorang guru SMP Negeri 1 Beoga yang beralamat di Kampung Julukoma yang juga tewas ditembak oleh KKB pada Jumat (9/4) petang.
Sementara untuk kondisi dua jenazah guru korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker telah dilakukan evakuasi ke Timika, Papua. Keduanya telah dievakuasi pada Sabtu (10/4).
"Pada Sabtu, 10 April 2021 pukul 12.32 Wit Pesawat SAS PK FSE yang membawa dua jenazah korban penembakan tiba di Terminal UPBU Bandara Mozes Kilangin Timika dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Sabtu (10/4). (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaKKB sebelumnya telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPembakaran ini dilakukan saat sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada Jumat ini hari.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDua peristiwa maut terjadi dalam sepekan ini, yaitu polisi tembak polisi di Solok Selatan dan polisi tembak pelajar di Semarang.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaPos Satgas Cartenz di Intan Jaya Diserang: KKB Hendak Bebaskan Rekannya yang Ditangkap, Dua Warga Kena Tembak
Baca SelengkapnyaPolitisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca Selengkapnya