2 Hari Bolos Kerja, Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Indekos
Merdeka.com - Seorang pemuda ditemukan meninggal dunia di kamar indekos daerah Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (24/10) malam. Pemuda berinisial R asal Jawa Timur ini sempat meninggalkan pesan sebelum meninggal dunia.
Kanitreskrim Polsek Depok Barat, Iptu Matheus Wiwit mengatakan bahwa korban ditemukan meninggal dunia oleh dua rekan kerjanya. Keduanya mendapatkan perintah dari atasannya untuk mengecek kondisi korban.
"Korban sudah dua hari tidak masuk kerja. Dihubungi via Whatsapp dan telepon tidak ada jawaban. Kemudian kedua rekan korban diperintah atasannya untuk mengecek kondisi korban," kata Wiwit, Senin (25/10).
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Apa yang dilakukan pemuda itu sebelum meninggal? Ia terlihat melakukan atraksi bersama seekor ular kobra.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Apa yang ditemukan di makam pria? Walaupun wanita tersebut tidak ditemukan dengan barang kuburan, pria tersebut dimakamkan bersama sejumlah harta, ungkap Biermann. Pada kerangka tersebut, ditemukan sebilah pisau, set ikat pinggang besi, objek besi yang tidak teridentifikasi di bagian atas tubuhnya, dan ujung tongkat, termasuk lengan besi dan paku besi sepanjang sekitar 2 inci yang biasanya dipasang pada tongkat kayu.
-
Dimana RAJS ditemukan tewas? Seorang tersangka inisial RAJS (26) meninggal dunia, setelah mendekam di balik jeruji besi Rutan Cilodong Depok.
Wiwit menuturkan teman korban kemudian mengecek ke dalam kamar. Kebetulan kamar korban tidak dikunci. Saat itu korban dalam keadaan tertelungkup di lantai kamar.
"Saksi melihat korban dalam keadaan tertelungkup di lantai. Hidung keluar cairan merah, kaki berwarna kehitaman dan saat dicek denyut nadi sudah tidak ada," ucap Wiwit.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya obat-obatan, botol infus, serbuk putih, cutter dan handphone. Kemudian ada pula secarik kertas berisi pesan yang ditempel di dinding kamar.
"Isinya 'kalau saya tidak bangun berikan HP saya ke Fauzan di kantor (menyebut nama perusahaan). Dia tahu harus apa 081226xxxx'," bunyi pesan tersebut.
Wiwit menjabarkan dari keterangan saksi yang juga rekan kerja korban, korban diketahui memiliki riwayat sakit vertigo dan asam lambung. Korban juga mengonsumsi obat saat berada di kantor.
"Jenazah korban kita bawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kami masih menunggu keluarga korban datang," pungkas Wiwit.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kematian korban membuat aktivis Mapala STAI Bumi Silampari kehilangan sosok pendiam itu.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas di kontrakan yang terletak di Jalan Jambu, Kecamatan Beji, Depok. Korban ditemukan tewas dengan luka sobek di leher.
Baca SelengkapnyaSesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaUnggahan akun X @shittycircle memperlihatkan pria dengan hoodie dan celana hitam tergantung di tepi fly over Cimindi.
Baca SelengkapnyaR sebelumnya ditahan atas kasus pencuri laptop dan alat proyektor di Sekolah Dasar Negeri 35 Tanjung.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui bernama SA (21) yang merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @FOLKSHIT menunggah isi buku Harian ARL yang diduga bunuh diri karena tekanan dari dokter senior.
Baca SelengkapnyaTersangka sudah ditangkap dan saat ini sedang diperiksa.
Baca SelengkapnyaPemuda berusia 24 tahun ditemukan oleh sang ayah sudah tidak bernyawa di balik pintu rumahnya dengan posisi tergantung.
Baca SelengkapnyaMenurut kesaksian, korban sudah beberapa hari tak masuk kerja. Ketika itu, saat dihubungi nomor ponsel tidak aktif
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terungkap berkat tulisan dalah di dinding.
Baca SelengkapnyaKorban dan dua pelaku mutilasi di Sleman saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
Baca Selengkapnya