2 Hari PDKT, tukang batu nekat menggauli karyawan laundry di kebun
Merdeka.com - Kalau hasrat sudah menggebu-gebu, tidak ada kata tidak. Mungkin seperti itu pikiran Saleppang alias Rey (18), seorang tukang batu warga Kampung Pangkalang, Desa Padangloang, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang. Sebab meski baru dua hari kenalan dengan Dw (18), warga Kecamatan Paleteang, Pinrang, dia nekat menggauli korban di areal perkebunan, Selasa malam, (2/2).
Saleppang pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kini dia meringkuk di sel tahanan Polres Pinrang setelah subuh tadi, pukul 04.30 Wita, Kamis (4/2). Dia berhasil diringkus di rumah kakak kandungnya saat unit Buru Sergap (Buser) Satuan Reskrim Polres Pinrang melakukan penggerebekan.
Awalnya Saleppang alias Rey mengenal Dw, gadis yang sehari-harinya bekerja di tempat usaha cuci baju itu melalui adiknya setelah meminta nomor ponsel Dw. Saleppang kemudian mencoba dekati Dw hingga akhirnya berhasil mengajak gadis pujaannya itu jalan-jalan dengan sepeda motornya.
-
Bagaimana cara mengatasi kekalahan? Kalah tidak pahit jika kamu tidak menelannya.
-
Mengapa Kerto Pengalasan menyerah? Dikutip dari kanal YouTube Embara Lensa, ada yang menyebut penyerahan dirinya sebagai strategi menyusup.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa yang dilakukan korban saat diserang? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Dasar niat jahat sudah menguasai, Saleppang kemudian mengarahkan sepeda motornya ke areal perkebunan di Kampung Lerang-lerang. Perlawanan gadis Dw bukan hal berat bagi Saleppang untuk melumpuhkan dan menuntaskan hasratnya.
"Kurang lebih sehari saja, pelaku sudah berhasil kita ringkus," kata Kapolres Pinrang, AKBP Adri Irniadi kepada Merdeka.com.
Kasus-kasus perkosaan di Pinrang beberapa pekan terakhir kerap terjadi. Bukan hanya gadis Dw yang jadi korban kenalannya yang baru dua hari, beberapa waktu lalu juga ada ibu rumah tangga berinisial As diperkosa kawan karib suaminya. Dia diperkosa di gubuk persawahan di depan balitanya yang terus menangis.
Juga ada korban Sn, ibu rumah tangga yang diperkosa oleh Ambo Dondi, sesamanya warga Kecamatan Paleteang. Hasrat Ambo Dondi dilampiaskan juga di gubuk areal persawahan yang sunyi setelah memperdaya Sn yang katanya hendak diantar beli telur di pasar.
Para pelaku-pelaku ini tidak bisa hidup bebas setelah melepas aksi bejatnya meski berusaha kabur dan sembunyi. Karena jajaran Polres Pinrang didukung anggota Polsek-polsek setempat dan juga dukungan Polda Sulsel berhasil meringkus. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Emosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca SelengkapnyaWarga kadang mendengar suara rintihan dari rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaDua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh
Baca SelengkapnyaWarga kemudian meluapkan emosi dengan melempari dan memukul pelaku dengan kayu dan balok.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap setelah dua hari korban melaporkan kasus tersebut.
Baca Selengkapnya