2 Hektare Lahan di Dekat Tol Palindra Ogan Ilir Terbakar
Merdeka.com - Memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan mulai terjadi. Kali ini lahan seluas dua haktare terbakar di dekat tol Palembang-Indralaya (Palindra) Km 15.
Karhutla terjadi tepatnya di lahan di Desa Sribanding, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir, Rabu (26/5) menjelang malam. Kondisi lahan bergambut dan semak belukar.
Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Ansori mengungkapkan, belum diketahui penyebab munculnya api. Diakui, di wilayah itu sudah tidak diguyur hujan beberapa hari sehingga lahan sedikit kering.
-
Dimana lokasi Api Tak Kunjung Padam? Spot Wisata Api Tak KunjungPadam yang berada di Desa Brata Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini membuat takjub banyak orang.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Kenapa Gunung Ungaran sempat alami kebakaran? Kebakaran itu dipicu oleh cuaca ekstrem yang membakar rumput ilalang serta pohon-pohon kering.
"Karhutla terjadi di sisi jalan tol Palindra kemarin sore, sekitar pukul 5 sore. Luasnya diperkirakan dua hektare," ungkap Ansori, Kamis (27/5).
Tim satgas darat dari Manggala Agni, BPBD, polri, TNI, dan desa peduli api, melakukan pemadaman dengan menerjunkan mobil tanki, pompa, moyor modifikasi, jet shuter, dan sprayer. Api baru dapat dipadamkan sekitar lima jam.
"Tadi malam api sudah padam, tetapi masih dipantau untuk mencegah titik api kembali muncul," ujarnya.
Koordinator Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Daops Sumatra XIV/Banyuasin Ujang Sultan Wardiniladi mengatakan, tim masih kesulitan untuk memadamkan api lantaran kondisi medan tempat lokasi kebakaran sulit diakses. Api terus menjalar ke bagian lahan kosong yang menjorok ke lokasi yang lebih dalam.
"Untuk memadamkan api yang berada jauh di dalam terhalang kanal dan selang yang terbatas," kata dia.
Dikatakan, karhutla di Ogan Ilir tadi malam menjadi yang kedua selama tahun ini. Tim terus melakukan patroli di lokasi rawan agar dapat segera ditangani.
"Pemantauan terus dilakukan oleh tim di lapangan, tim bersiaga 24 jam," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui berapa luasan lahan yang terbakar.
Baca SelengkapnyaRatusan hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar sepanjang musim kemarau tahun ini. Kebakaran terparah terjadi di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaApi cepat merembet ke areal sekitar karena dipicu angin kencang dan berubah-ubah arah
Baca SelengkapnyaAreal yang terbakar berpotensi meluas karena angin berembus kencang di lokasi kebakaran.
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaKepastian karhutla akibat ulah petani, kata Yuliani, setelah kepolisian bersama Dinas LHK Sumut melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaButuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.
Baca SelengkapnyaJarak lokasi lahan terbakar ke rumah warga sekitar kian dekat yakni berjarak 500 meter.
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca Selengkapnya