2 Kapal tabrakan, 1 nakhoda terpental & hilang di laut Indragiri Hilir
Merdeka.com - Dua kapal Speedboat saling bertabrakan di Perairan Batang Tumu Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Akibatnya, seorang nakhoda kapal Sahrul (30) hilang di tengah laut. Petugas kepolisian setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedang melakukan pencarian.
"Peristiwa kecelakaan laut atau tabrakan terjadi antara kapal motor bernama Berkat Ilahi bermesin 250 PK dinakhodai oleh H Masbah (58) dengan kapal Sulis Winda, bermesin 40 PK, dinakhodai oleh Sahrul," ujar Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra kepada merdeka.com, Minggu (25/3).
Masbah yang merupakan warga Pasar Sendawa Desa Bakau Aceh Kecamatan Mandah selamat atas insiden itu meski kapal yang dinakhodainya tertabrak. Sedangkan Sahrul, nakhoda kapal Sulis Winda jatuh terpental ke dalam Perairan Sungai Batang Tumu, sampai kini belum ditemukan.
-
Apa yang dilakukan Polisi saat banjir? Satlantas Polres Rohil terpaksa melakukan buka tutup arus lalu lintas agar kendaraan berjalan lancar.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Apa tugas BP2MI dalam kasus tenggelamnya kapal di Korea Selatan? 'BP2MI akan mengawal keseluruhan prosesnya hingga almarhum ketiga jenazah tiba di kediamannya masing-masing hingga proses penguburan jenazahnya. Kami akan mengawal hak-hak yang harus diterima oleh mereka melalui ahli warisnya,' tegas Benny di hadapan para awak media yang meliput kegiatan.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut Christian, awalnya kapal Berkat Ilahi dinakhodai Masbah berangkat dari Tokolan Desa Batang Tumu dengan tujuan Tembilahan, dan membawa 6 orang penumpang, melintas di Perairan Batang Tumu, dengan kecepatan sedang.
"Tiba-tiba dari arah samping kiri datang kapal dinakhodai Sahrul, bermaksud hendak memotong dan menuju ke dalam Terusan Hongkong Kecamatan Gaung," katanya.
Karena tidak dapat melewati kapal Berkat Ilahi, maka kapal Sulis Winda yang pas berada di depan haluan mencoba kembali memutar ke arah kiri dan menurunkan kecepatannya dan kemudian kembali melaju ke arah kiri tapi dikarenakan Berkat Ilahi, jarak sudah terlalu dekat, maka bagian mesin dari Sulis Winda bersama nakhodanya Sahrul, langsung terhantam oleh haluan Berkat Ilahi.
"Sehingga, Sahrul terpental ke dalam sungai beserta bodi mesin yang juga ikut terlepas dan jatuh ke sungai Batang Tumu. Nakhoda Masbah langsung menghentikan laju Speed Boatnya dan saat melihat keluar, ternyata kapal Sulis yang berusaha menyalip dari kiri, terpental dengan bagian bodi belakang yang hancur," terangnya.
Masbah pun mencari keberadaan nakhoda kapal Sulis Winda namun tidak ditemukan. Tak ayal, Masbah menghubungi anggota polisi dari Bhabinkamtibmas Desa Batang Tumu, dan meminta pertolongan untuk mencari korban.
"Pencarian terhadap korban, dilakukan Tim SAR yang terdiri dari anggota Polsek Mandah, anggota Polairud Polres Indragiri Hilir, BPBD bersama aparat Desa Batang Tumu dan dibantu oleh warga setempat. Namun pencarian terhadap korban belum membuahkan hasil, Senin pagi kami lanjutkan pencarian," pungkas Christian.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca Selengkapnya