2 Klinik di Semarang diduga jual vaksin BCG palsu
Merdeka.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menemukan indikasi vaksin BCG (bacillus calmette guerin) palsu di Semarang.
"Vaksin BCG yang terindikasi palsu itu kami temukan di dua klinik kesehatan di Semarang saat melakukan penelusuran di puluhan rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan," kata Kepala BPOM Semarang Endang Pudjiatmi di Semarang, Selasa (28/6). Demikian tulis Antara.
Pada vaksin BCG yang diduga palsu itu, BPOM Semarang tidak menemukan izin edar dan waktu kedaluwarsa. Dia menjelaskan bahwa guna memastikan apakah itu palsu atau tidak, BPOM telah mengambil contoh vaksin yang terindikasi palsu itu dan kemudian dikirim ke laboratorium di Jakarta.
-
Apa yang ditemukan BPOM di Semarang pada takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Bagaimana cara BPOM Semarang memeriksa takjil? Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa testpack positif palsu bisa terjadi? Hasil positif palsu adalah ketika testpack menunjukkan dua garis—yang menandakan kehamilan—meskipun seseorang tidak benar-benar hamil.
-
Kapan BPOM Semarang melakukan pemeriksaan takjil? Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
-
Siapa yang mungkin mengalami hasil positif palsu? Jika seseorang melakukan tes kehamilan dalam beberapa hari setelah menerima suntikan hCG, hasilnya mungkin menunjukkan positif palsu.
"Contoh vaksin dikirim ke Jakarta untuk diteliti karena di Semarang belum ada alat yang digunakan untuk uji vaksin," ujarnya.
Dari uji di laboratorium, kata dia, akan diketahui komposisi apa yang digunakan, termasuk zat aktif apa yang terkandung di dalamnya.
"Jika hasil pengujiannya nanti vaksin itu dinyatakan palsu, kami akan merekomendasikan kepada intansi pemberi izin operasional klinik tersebut untuk memberi sanksi berupa peringatan keras, memberhentikan sementara kegiatan, atau pemberhentian izin selamanya," katanya.
Endang mengimbau masyarakat agar melakukan imunisasi untuk anaknya di rumah sakit resmi milik pemerintah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.
Baca SelengkapnyaRata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.
Baca SelengkapnyaGedung heritage Bio Farma Bandung menyimpan perkembangan vaksin di Indonesia
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPengambilan sampel anggur shine muscat meliputi beberapa wilayah, yakni Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan.
Baca SelengkapnyaObat-obat tersebut diproduksi di sebuah kontrakan, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar. Dalam sebulan, ada 4.800 botol yang dijual.
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca Selengkapnya