2 Korban Kanjeng Dimas melapor polisi, ngaku ditipu sampai miliaran
Merdeka.com - Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan hingga saat ini ada dua korban penipuan melapor ke polisi yang dilakukan oleh Pemilik Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi. Kerugian itu mulai dari ratusan juta sampai miliaran rupiah.
"Ada dua laporan warga Jember dan warga Bondowoso. Laporan pertama korban mengalami kerugian Rp 830 juta, sedangkan laporan penipuan kedua kerugiannya Rp 1,5 miliar, dengan terlapor saudara Taat Pribadi," kata Martinus di Mabes Polri, Jakatra Selatan, Kamis (29/9).
Lebih jauh Martinus mengatakan, modus pelaku yakni dengan meminta korban menyerahkan mahar dalam bentuk uang dengan dijanjikan dalam waktu tertentu bakal bertambah.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan DJP? Beberapa nomor dan website tersebut digunakan untuk beragam modus penipuan yang menyasar para wajib pajak.
"Korban tertipu karena dijanjikan bakal bertambah uangnya. Kedua korban menyerahkan mahar secara bertahap sejak tahun 2011, dan sampai sekarang belum ada yang dikembalikan," paparnya.
"Ada 6 orang saksi sudah diperiksa dalam kasus penipuan pertama," imbuhnya.
Polisi menyita barang bukti dari penipuan tersebut, yakni satu bolpoint warna hitam, tulisan bahasa Arab di kertas dengan uang Rp 10.000 dilipat yang kegunaan setiap hari uang akan bertambah Rp 5 juta.
"Selain itu ada kantong warna merah yang berisi perhiasan berupa kalung, gelang dan lain-lain yang berguna kalau perhiasan itu diambil setiap hari tidak akan habis perhiasan tersebut," bebernya.
Rencananya minggu depan pihak kepolisian akan melakukan olah TKP di Padepokan Kanjeng Taat Pribadi. "Kita berencana minggu depan ke TKP untuk melihat bagaimana uang tersebut digandakan," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban diharuskan membayar uang jaminan hingga jutaan rupiah. Total uang yang terkumpul mencapai Rp72 juta dari 72 pemilik katering.
Baca Selengkapnya"Masalah penahanan sudah diatur dalam KUHAP," kata Komarudin saat dikonfirmasi.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaKamaruddin Simanjuntak ditetapkan jadi tersangka kasus penyebaran berita bohong. Berikut profil lengkapnya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih selektif memilih tempat untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaSaid Didu dijadwalkan diperiksa pada Selasa (19/11) besok.
Baca SelengkapnyaAksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca SelengkapnyaDua ibu rumah tangga di Condet menjadi korban penipuan investasi bodong dengan modus bisnis katering.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaCaleg DPRD SUmsel MM melapor ke polisi. Dia mengaku sebagai korban penipuan dan penggelapan terkait transaksi suara pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaPemilik akun Instagram @brorondm mengadukan dugaan kasus tersebut ke Polres Metro Bekasi, Jumat (6/12).
Baca Selengkapnya