2 Korban Penyerangan Mapolsek Ciracas Akan Jalani Operasi Pengambilan Benda Asing
Merdeka.com - Dua anggota polisi Bripda Dimas dan Bripka Tukim, menjadi korban dalam penyerangan Mapolsek Ciracas beberapa waktu lalu. Keduanya yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dalam waktu dekat akan menjalani operasi.
"Karena secara anatomi hasilnya bagus, kita harapkan ada peningkatan fungsinya. Direncanakan operasi pengambilan benda asing ini nanti dilaksanakan tanggal 25 September," kata Kepala RSPAD, Letjen TNI Bambang Dwi Haso saat jumpa pers di Mako Puspom TNI AD, Rabu (23/9).
"Dengan menggunakan teknologi FACE, alat bronkoskopi karena lokasinya ada di dinding belakang maksila dan dinding belakang anatomik sehingga memerlukan alat khusus untuk pasien ini untuk pengambilan gotrinya," tambahnya.
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Di mana bronkoskopi balon dilakukan? Dr. dr. Arief Riadi Arifin, Sp.P (K), MARS, FISR dari RS EMC Pulomas memberikan penjelasannya secara lengkap lewat artikel ini.
-
Bagaimana cara kerja bronkoskopi balon? Secara umum, prosedur ini bekerja dengan membuka saluran pernapasan yang menyempit menggunakan balon kecil yang ditiup dalam saluran tersebut.
-
Apa itu bronkoskopi balon? Sementara itu, bronkoskopi balon adalah upaya yang dilakukan secara lembut untuk membuka saluran napas yang menyempit, jadi pasien bisa bernapas dengan lebih lega.
-
Dimana alat ini bisa digunakan? Alat ini juga bisa dengan mudah disalurkan ke daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau kecil dan juga bisa digunakan di kapal-kapal kargo.
-
Kenapa bronkoskopi balon dilakukan? Untuk menangani masalah penyempitan saluran pernapasan, bronkoskopi balon adalah metode yang efektif dilakukan.
Saat ini, kondisi keduanya dalam keadaan sadar dan kesehatannya terus dipantau perawat.
"Kondisi pagi ini pasien sadar penuh kemudian hasil bronskospi ada perbaikan secara anatomi tapi secara fungsi masih ditemukan fisusnya 1/60. Artinya benda yang harus kelihatan jarak 60 meter, pasien ini baru bisa melihat dalam jarak satu meter," terangnya.
58 Personel TNI AD Ditetapkan Tersangka
Sebelumnya diberitakan, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad), Letjen TNI Dodik Widjanarko, menjelaskan dari hasil pemeriksaan terhadap 95 personel yang terdiri dari 39 kesatuan, ditetapkan sebanyak 58 personel TNI AD sebagai tersangka.
"Jumlah tersangka oknum TNI Angkatan Darat saat ini sebanyak 58 orang dari 26 satuan. Sebanyak lima orang personel dimintai keterangan. Dari lima orang personel tersebut satu orang sudah dinaikkan statusnya sebagai tersangka dan yang sisanya tetap dilakukan pendalaman," kata Dodik.
Lebih lanjut, Dodik mengatakam bahwa pemeriksaan terhadap para tersangka, saksi-saksi maupun alat bukti masih terus berjalan guna menata dan melengkapi berkas perkara yang masih dalam proses pemberkasan.
"Penyelidikan masih terus berjalan sampai perkaranya semua selesai, tuntas dan berkas perkara dilimpahkan ke oditur militer," jelasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaBerlian itu dia disimpan di dalam tas bersama uang dan laptop yang dibawa seusai perjalanan dari luar kota.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengidentifikasi dua pelaku penembakan dan pencurian sepeda motor yang melukai FS (27) di Tangerang.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaSatu pelaku berinisial BL (31) tewas di lokasi kejadian.
Baca Selengkapnya