2 Kota Penyangga Calon Ibu Kota Baru di Kaltim Diselimuti Kabut Asap

Merdeka.com - Dua kota utama penyangga calon ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur, Balikpapan dan Samarinda, pagi ini mulai berselimut kabut asap akibat Karhutla kiriman di daerah sekitar. Di Balikpapan, warga mulai mengenakan masker saat berkendara roda dua.
Kabut asap Karhutla di Balikpapan, mulai terasa pagi ini hampir merata di Balikpapan, beraroma tanaman kering yang terbakar. Padahal, kabut asap ini belum muncul Senin (9/9) kemarin.
"Kabut asap ini, kemarin sampai malam tadi, belum terasa. Pagi ini, begitu buka pintu keluar rumah mau antar anak sekolah, langsung bau asap," kata warga Komplek Balikpapan Baru, Chris (36), kepada merdeka.com, Selasa (10/9).
Chris memperkirakan, kabut asap di kota Balikpapan pagi ini, kiriman dari kejadian Karhutla di daerah tetangga seperti kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan kabupaten Paser. "Karena aroma asap ini seperti lahan gambut yang terbakar. Pengendara motor saja, sudah ada yang pakai masker. Sepertinya kabut asap ini merata di Balikpapan," ujar Chris.

Sementara di Samarinda, kabut asap kiriman akibat Karhutla, sudah dirasakan hampir 2 pekan ini. Kawasan berselimut asap relatif tebal seperti di kawasan Samarinda Ilir, Palaran, Samarinda Seberang hingga Sungai Kunjang. Namun sayang, Pemkot tidak punya alat ukur kualitas udara.
Selain kejadian kebakaran lahan gambut di kelurahan Petung, Penajan Paser Utara (PPU), Karhutla juga terjadi di kabupaten Paser yang berada di selatan Balikpapan, dan baru berhasil dipadamkan malam tadi. "Baru selesai pemadaman, dan pendinginan. Ada 3 titik Karhutla," kata Petugas BPBD Kabupaten Paser Hendri, dikonfirmasi terpisah.

Sementara di Kutai Barat, sudah sekitar 1.000 hektare lahan dan hutan hangus sejak Februari-September 2019. "Sekitar 1,5 hektare lahan di kawasan Sekolaq Odai kecamatan Sekolaq Darat, Senin kemarin hangus terbakar. Belum tahu sebabnya," kata petugas Pusdalops BPBD kabupaten Kutai Barat Erwin.
Diketahui, hingga Senin (9/9) kemarin, Karhutla terjadi di 8 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur di tengah berlangsungnya kemarau saat ini. BMKG Stasiun Meteorologi Samarinda memperkirakan, kemarau masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2019.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya