Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Lansia di Banyumas Meninggal Usai Vaksin, Ombudsman Minta Kemenkes Tambah Skrining

2 Lansia di Banyumas Meninggal Usai Vaksin, Ombudsman Minta Kemenkes Tambah Skrining Pedagang di Pasar Kramat Jati disuntik vaksin Covid-19. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Dua orang lansia di Banyumas, Jawa Tengah meninggal dunia sehari setelah menerima vaksin Covid-19 tahap pertama. Lansia tersebut disuntik vaksin pada tanggal 8 Maret dan dibawa ke RSUD Banyumas pada 9 Maret karena serangan jantung.

"Setelah kita cek ternyata almarhum punya penyakit penyerta serangan jantung," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo di Semarang, Senin (15/3).

Menanggapi hal ini, Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar penyelenggara vaksinasi menambah proses skrining kesehatan dalam tahapan pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat umum mendatang.

Orang lain juga bertanya?

"Mungkin prosesnya perlu ditambah 1 proses lagi ya sebelum disuntik vaksin, jadi bukan hanya ditensi saja agar bisa diidentifikasi lebih akurat lagi," kata Najih saat dihubungi merdeka.com, Selasa (16/3).

Bukan hanya itu, dia juga menyarankan agar para calon penerima vaksin untuk membawa rekam medis kesehatannya masing-masing ke tempat pelaksanaan vaksinasi. Sehingga kata Najih, calon penerima vaksin tidak bisa membohongi petugas dalam proses skrining. Dengan begitu, kasus-kasus fatal yang disebut-sebut terjadi pasca vaksinasi bisa dihindari.

"Kalau perlu, disuruh bawa medical record. Ini untuk menghindari adanya korban atau dampak vaksinasi yang tidak sesuai harapan," kata dia.

Sebenarnya, kata Najih, tahapan-tahapan skrining dalam pelaksanaan vaksinasi saat ini sudah baik. Namun dia melihat, ada banyak peserta vaksinasi di tahap kedua yang membohongi petugas terkait kondisi kesehatannya saat itu ataupun terkait riwayat penyakit yang selama ini ia alami. Oleh karena itu, dia meminta agar calon penerima vaksin jujur saat ditanya oleh petugas skrining.

"Menurut saya sudah baik ya tahapannya, mulai dari meja 1-4, tapi saya melihat, ada ketidakjujuran dari orang yang divaksin. Padahal punya komorbid, tapi bilangnya tidak punya," ungkapnya.

"Kemarin itu, ada ASN yang kolaps setelah divaksin. Dia tahu kalau dirinya sakit, tapi tidak jujur akhirnya dia harus masuk ke ICU kecil itu. Jadi masyarakat harusn jujur," kata Najih bercerita.

Meskipun belum ditemukan hasil penelitian yang membuktikan kejadian-kejadian tersebut merupakan efek samping vaksinasi. Namun menurutnya, para petugas yang melakukan skrining harus lebih teliti lagi sebelum menentukan apakah orang tersebut bisa divaksin atau tidak. Karena kata dia, lebih baik menghindari, daripada semakin banyak korban yang berjatuhan.

"Tentu ini jadi proses pembelajaran. Kita berharap, semakin baik lagi proses/tahapan vaksinasinya. Sehingga tidak ada korban lagi. Lebih teliti lagi skriningnya, pastikan betul-betul sehat," kata Dosen Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Penjelasan Dinkes Jateng

Diberitakan, Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyebut dua lansia meninggal usai divaksin di Banyumas bukan karena efek kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), tapi adanya serangan jantung.

"Setelah kita cek ternyata almarhum punya penyakit penyerta serangan jantung," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo di Semarang, Senin (15/3).

Dia menyebut dua lansia asal Kabupaten Banyumas meninggal dunia usai disuntik vaksin Covid-19, Senin (8/3). Namun, usai menjalani vaksinasi tahap pertama, Dinkes Banyumas menerima laporan bahwa kedua lansia tersebut dibawa ke RSUD Banyumas karena mengalami serangan jantung, Selasa (9/3), dan mereka meninggal dunia.

"Kita dapat laporannya bahwa dua orang yang sudah sepuh meninggal setelah kondisinya kritis di rumah sakit," jelasnya.

Secara keseluruhan, selama proses vaksinasi berlangsung sampai saat ini, sejumlah warga mengeluhkan efek samping yang ditimbulkan mulai dari nyeri pada lengan tangan sampai mengantuk.

"Setiap orang gejalanya beda-beda," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kedua lansia yang meninggal di Banyumas tak ada hubungannya dengan vaksinasi

"Kejadian di Banyumas ada yang meninggal karena sakit jantung," kata Ganjar.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia
137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia

137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia

Baca Selengkapnya
Diduga Kelelahan, Ini Sederet Kasus Petugas Pemilu 2024 Meninggal usai Bertugas di Wilayah DIY dan Jateng
Diduga Kelelahan, Ini Sederet Kasus Petugas Pemilu 2024 Meninggal usai Bertugas di Wilayah DIY dan Jateng

Banyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Dua Anggota KPPS Klaten Meninggal Dunia Usai Bertugas
Dua Anggota KPPS Klaten Meninggal Dunia Usai Bertugas

Dua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
13 Petugas KPPS dan 2 Linmas di Jatim Meninggal saat Pemilu, Ini Penyebabnya
13 Petugas KPPS dan 2 Linmas di Jatim Meninggal saat Pemilu, Ini Penyebabnya

Mereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Catat 27 Petugas KPPS Gugur dalam Bertugas selama Pemilu 2024
Kemenkes Catat 27 Petugas KPPS Gugur dalam Bertugas selama Pemilu 2024

Kemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks

Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.

Baca Selengkapnya
Menkes Wajibkan Puskesmas Skrining Kesehatan, Ini Alasannya
Menkes Wajibkan Puskesmas Skrining Kesehatan, Ini Alasannya

Hingga bulan Juli 2024 sudah ada sekitar 60 juta penduduk Indonesia yang melakukan skrining kesehatan berdasarkan by name by address.

Baca Selengkapnya
57 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia, Paling Banyak Anggota KPPS
57 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia, Paling Banyak Anggota KPPS

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Puluhan Jemaah Asal Jabar Wafat Saat Berhaji
Puluhan Jemaah Asal Jabar Wafat Saat Berhaji

Jemaah haji yang meninggal berasal dari Embarkasi Majalengka (KJT) sebanyak 23 orang, sedangakan dari Jakarta-Bekasi (JKS) 69 orang.

Baca Selengkapnya