Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 Mahasiswa Kendari Tewas, Presiden Jokowi Perintahkan Polri Investigasi

2 Mahasiswa Kendari Tewas, Presiden Jokowi Perintahkan Polri Investigasi Jokowi. ©Liputan6.com/Lizsa Egeham

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada pihak kepolisian agar melakukan investigasi dan memeriksa seluruh personel terkait adanya korban dua mahasiswa saat berunjuk rasa tolak RUU KUHP dan UU KPK di Kendari, Sulawesi Tenggara. Dua mahasiswa tersebut yaitu nama Randi mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo dan M. Yusuf Kardawi (19) mahasiswa jurusan Teknik D3 universitas yang sama.

"Saya juga sudah perintahkan juga untuk menginvestigasi dan memeriksa seluruh jajarannya. Karena yang disampaikan Kapolri kepada saya tidak ada perintah apapun dalam demo ini membawa senjata. Jadi ini akan diinvestigasi lebih lanjut," kata Jokowi usai melaksanakan salat Jumat di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (27/8).

Kemudian dia juga meminta kepada publik agar tidak menduga-duga siapa pelaku penembakan tersebut. Sebab, hal tersebut menurut dia menyangkut banyak personel kepolisian.

"Ya ini kan menyangkut ribuan personel. Ribuan personel yang ada di seluruh tanah air. Dan ini juga sampai sekarang tidak, kan belum yang menembak ini siapa kan belum (ketahuan). Jadi jangan ditebak-tebak terlebih dahulu sebelum investigasinya selesai," ungkap Jokowi.

Sebelumnya diketahui, Korban tewas unjuk rasa tolak RUU KUHP dan UU KPK di Kendari, Sulawesi Tenggara bertambah. Total menjadi dua orang.

"Iya, pasien Muh Yusuf Kardawi (19) yang menjalani perawatan intensif pasca dioperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sultra meninggal dunia Jumat (27/9) sekitar pukul 04.00 Wita," kata Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto di Kendari, Jumat, seperti diberitakan Antara.

Tim dokter yang menangani korban Yusuf sudah berbuat maksimal, ujar Sjarif singkat.

Almarhum Yusuf tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Sedangkan korban meninggal dunia sebelumnya Kamis (26/9) adalah Randi (21) juga berstatus mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO.

Korban Yusuf adalah pasien rujukan dari RS Ismoyo Korem 143/Haluoleo harus menerima tindakan operasi karena cedera serius saat aksi unjukrasa di gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9).

Kepala Polres Kendari AKBP Jemi Junaidi yang dikonfirmasi tidak bersedia memberikan penjelasan.

"Silakan konfirmasi ke Polda Sultra," kata Kapolres Jemi melalui saluran telepon.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat
Jokowi Anggap Petisi UGM dan UII Bagian Demokrasi: Setiap Orang Boleh Berpendapat

Jokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.

Baca Selengkapnya
Viral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana
Viral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana

Viral Ibu-ibu Korban Tragedi Kanjuruhan Dihadang Aparat Saat Bertemu Jokowi, Ini Penjelasan Istana

Baca Selengkapnya
Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid
Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid

"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat
Muncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat

nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mahasiswa dari Ratusan Perguruan Tinggi Tuntut Jokowi Ditangkap dan Diadili Atas Pelanggaran Konstitusi
FOTO: Mahasiswa dari Ratusan Perguruan Tinggi Tuntut Jokowi Ditangkap dan Diadili Atas Pelanggaran Konstitusi

Mahasiswa dari 300 kampus menyampaikan sikapnya atas 10 tahun pemerintahan Jokowi yang dianggap bobrok dan melakukan pelanggaran konstitusi.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus dr Aulia, Kemenkes Laporkan 70 Mahasiswa PPDS Diduga Jadi Korban Bullying ke Polisi
Fakta Baru Kasus dr Aulia, Kemenkes Laporkan 70 Mahasiswa PPDS Diduga Jadi Korban Bullying ke Polisi

Berkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).

Baca Selengkapnya
Mahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Mahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur

Mahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur

Baca Selengkapnya
VIDEO: Surat Cinta Mahasiswa UGM untuk Pratikno & Ari Dwipayana: Kembalilah Pulang
VIDEO: Surat Cinta Mahasiswa UGM untuk Pratikno & Ari Dwipayana: Kembalilah Pulang

Sejumlah Mahasiswa Fakultas Ilmu Politik UGM menggelar aksi mengajak Pratikno dan Ari Dwipayana untuk kembali 'pulang' ke jalan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Kaesang Tanggapi Petisi UGM dan UII ke Jokowi: Ini kan Dinamika Biasa
Kaesang Tanggapi Petisi UGM dan UII ke Jokowi: Ini kan Dinamika Biasa

Sivitas akademika memberikan petisi kepada Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi

Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Penyidikan Kasus Kebakaran Gedung Cyber 1 Kabarnya Dihentikan, Kompolnas Minta Klarifikasi ke Polda Metro
Penyidikan Kasus Kebakaran Gedung Cyber 1 Kabarnya Dihentikan, Kompolnas Minta Klarifikasi ke Polda Metro

Kompolnas masih mempelajari lebih lanjut mengenai keputusan penghentian penyidikan di kasus kebakaran Gedung Cyber 1.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Mahasiswa Demo Tuntut Pemakzulan Jokowi di Depan Istana, Poster Prabowo-Gibran Dibakar
FOTO: Aksi Mahasiswa Demo Tuntut Pemakzulan Jokowi di Depan Istana, Poster Prabowo-Gibran Dibakar

Tuntutan pemakzulan Jokowi itu dilakukan karena orang nomor satu di Indonesia itu dianggap telah melemahkan demokrasi.

Baca Selengkapnya