2 Mantan ketua KPK di pusaran perebutan kursi DKI 1
Merdeka.com - Pilgub DKI 2017 putaran kedua bakal digelar 19 April mendatang. Nasib pasangan calon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan calon nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno bakal ditentukan warga di balik bilik suara.
Dukungan terhadap dua pasangan calon pun terus muncul dari berbagai kalangan. Salah satunya dari dua mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ada Ketua KPK periode 2007–2009, Antasari Azhar yang mendukung pasangan Ahok-Djarot. Ada pula Ketua KPK periode 2003–2007, Taufiequrachman Ruki yang mendukung pasangan calon Anies-Sandy.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada memilih beberapa posisi penting yang mencakup: 1. Gubernur dan Wakil Gubernur, 2. Bupati dan Wakil Bupati, 3. Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
Antasari Azhar terang-terangan mendukung Ahok-Djarot. Alasannya, karena mantan Bupati Belitung Timur itu dianggap pantas untuk memimpin Pemprov DKI Jakarta.
Antasari Azhar datangi Polda Metro Jaya ©2017 Merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Antasari mengatakan, Jakarta membutuhkan pemimpin yang pikirannya cerdas dengan tangan yang gesit. Karakteristik tersebut didapatkannya dengan pengalaman tinggal di ibu kota selama 10 tahun.
"Jakarta itu perlu pemimpin pikiran yg cerdas, tangan yg gesit, nah itu ada di calon nomor dua," katanya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1) lalu.
Dia mengungkapkan, dukungan tersebut bukan sembarang asal memberikan dukungan. Sebab mantan Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan ini mengungkapkan, dari tiga pasangan calon, Basuki atau akrab disapa Ahok itu yang pantas memimpin Jakarta.
"Saya dukung yang betul-betul pantas jadi gubernur, saya lihat itu ada di nomor dua dan mudah-mudahan," tutur Antasari.
Sementara itu, Taufiequrachman Ruki kemarin bersama Forum Ulama dan Habib (Fuhab) se-DKI Jakarta menyatakan mendukung pasangan Anies-Sandi. di putaran dua Pilgub DKI Jakarta.
Ruki yang juga salah satu Majelis Fuhab mengatakan dukungan diberikan karena Anies-Sandi dianggap mampu membangun Jakarta.
"Tolong ini digarisbawahi. Bahwa Anies dan Sandi adalah seorang teknokrat dan seorang praktisi," kata Ruki usai melakukan pertemuan dengan Anies di Jakarta, Kamis (23/2).
Menurut mantan Ketua KPK itu, Anies-Sandi memiliki kemampuan satu paket. Bahkan, dinilai dia kualitas Anies-Sandi tidak kalah dengan pasangan nomor urut dua Ahok-Djarot.
taufiequrachman ruki ©taufiequrachmanruki.blogspot.com
"Mereka memiliki kemampuan 2 teknik termasuk mengenai kebirokratan masalah bisnis masalah pemerintahan yang tidak kalah kualitasnya dari saudara Ahok dan saudara Djarot yang punya pengalaman di bidang pemerintahan," katanya.
Disinggung apakah nantinya Fuhab ikut melakukan peta politik jelang pemilihan putaran dua, Ruki mengklaim pihaknya tidak akan ikut terlibat lebih jauh apa lagi masuk ke masalah teknis pemenangan.
"Teknis nanti dibicarakan oleh mereka. Saya tidak terlalu banyak masuk ke dalam masalah teknis. Masalah kebijakan saja," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaHasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaNasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan usai pertemuan antara petinggi PKS dengan PSI di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (8/7).
Baca SelengkapnyaAhok sambil menyapa masyarakat mengawal Pramono-Rano Karno di KPU Jakarta
Baca SelengkapnyaKetika Paslon yang memiliki suara urutan ketiga biasanya akan berkoalisi dengan Paslon suara kedua.
Baca SelengkapnyaPartai politik sudah mulai menjaring sejumlah tokoh yang dipertimbangkan diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIngin Pilkada Jakarta Hanya 2 Kubu, PKS Bakal Yakinkan PKB dan PDIP Terima AMAN
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca Selengkapnya