2 Mayat Pendaki Ditemukan di Bawah Jurang Gunung Dempo Sedalam 350 Meter
Merdeka.com - Tim forensik telah mengidentifikasi satu mayat yang ditemukan di bibir kawah Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan. Hasilnya, korban bernama Jumadi (26), salah satu dari dua pendaki asal Muaro Bungo, Jambi, yang hilang.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengungkapkan, kepastian tersebut berdasarkan keterangan keluarga dan barang-barang yang dikenakan korban. Korban telah berada di RSUD Basemah Pagaralam sambil menunggu penyerahan jenazah ke keluarga.
"Sudah dipastikan satu mayat yang ditemukan dan dievakuasi adalah Jumadi, pendaki yang hilang," ungkap Dolly, Senin (4/11).
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
Dijelaskannya, jasad Jumadi dievakuasi tim gabungan ke Tugu Rimau pada dini hari tadi. Tim saat ini masih melakukan evakuasi satu mayat lagi yang berada tak jauh dari penemuan mayat kedua.
"Kemungkinan malam bisa dibawa turun," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pos SAR Pagaralam Alfariz mengatakan, saat evakuasi mayat pertama tim banyak mengalami kendala karena medan yang curam dan terjal. Alhasil, diperlukan waktu lama untuk mengangkat mayat dari bibir kawah ke puncak setinggi 350 meter.
"Walaupun sulit, Alhamdulillah tim tidak terjadi apa-apa. Mayat bisa dievakuasi turun dan dibawa ke rumah sakit dini hari tadi," kata dia.
Saat ini, tim gabungan masih mengevakuasi satu mayat lagi dari bibir kawah gunung api tersebut. Mayat tersebut diduga M Fikri Sahdilah (19), rekan korban Jumadi yang turut hilang.
"Sebenarnya tadi malam bisa kita evakuasi, tapi karena situasi tidak memungkinkan kita tunda dulu dan dilanjutkan tadi pagi," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua personel Polda Sumatera Barat (Sumbar) jadi korban erupsi Gunung Marapi, satu orang di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari ketiga pascaerupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, 18 pendaki dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan erupsi Gunung Marapi mengimbau masyarakat segera melapor apabila ada keluarganya hilang Gunung Marapi..
Baca SelengkapnyaLima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaLima jenazah lainnya masih belum teridentifikasi karena terganjal beberapa hal.
Baca SelengkapnyaAdapun jarak puncak menuju pos evakuasi Batu Plano Gunung Marapi kira-kira dua setengah jam.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 orang pendaki ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pascaerupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya