2 Minggu menghilang, anak Bupati Klaten surati DPRD dan kondisi syok
Merdeka.com - Sejak Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Klaten Sri Hartini, Jumat (30/12) lalu, anggota DPRD Klaten, Andi Purnomo tak menampakkan diri. Putra Sri Hartini yang menjabat Komisi IV DPRD Klaten tersebut seolah menghilang.
Pantauan merdeka.com di rumahnya, Jalan Pakis Daleman, Desa Teloyo, Kecamatan Wonosari, Klaten, anggota Fraksi PDIP tersebut juga tak nampak. Pintu pagar selalu terkunci rapat. Sejumlah tetangga mengaku tak pernah melihat Andi bertandang ke rumah tersebut.
"Bu Hartini dan Mas Andi memang dari dulu jarang di sini mas. Mereka biasanya ada di rumah dinas bupati. Sejak ada penangkapan KPK, malah tidak pernah kelihatan," ujar Nuraini warga setempat, Kamis (12/1).
-
Siapa Ketua DPRD Rembang yang sedang 'menghilang'? Sudah sebulan berlalu, Ketua DPRD Rembang Supadi tidak bisa dikontak. Handphonenya terakhir kali aktif pada 9 Juni 2024 lalu. Maka tak heran jika statusnya saat ini dinyatakan 'hilang'.
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
-
Kenapa kerabat pria itu melaporkan kehilangannya? Setelah menerima beberapa pesan yang mencurigakan dari ponsel pria itu, yang menginformasikan bahwa dirinya akan meninggalkan Spanyol dan membuang ponselnya, kerabatnya merasa curiga dan melaporkannya ke polisi.
-
Mengapa Bupati Bengkulu Utara ditarik? “Upaya yang dilakukan Pasmpampers tersebut dilakukan karena Bupati Mian tanpa sengaja menghalangi pergerakan Ibu Negara Iriana yang sedang berjalan di belakangnya“ ujar Bey dilansir dari ANTARA pada Minggu (23/7).
-
Mengapa KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Siapa yang mengantar kepergian Wakapolda Banten? Suasana haru menyelimuti Markas Polda Banten pada hari Senin (8/7) ketika seluruh personel dengan penuh penghormatan mengantarkan kepergian Wakapolda Banten, Brigjen Pol Sabilul Alif yang akan melanjutkan pengabdian sebagai Wakapolda Kalimantan Timur.
Namun kabar menghilangnya Andi Purnomo akhirnya terbantahkan, setelah sepucuk surat diterima oleh ketua DPRD yang ditembuskan kepada semua komisi. Menurut Sri Widodo, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Klaten, surat tertanggal 9 Januari tersebut berisi tentang kondisi dan keberadaan Andi saat ini.
"Pak Andi kirim surat kepada ketua DPRD, tembusannya adalah kepada masing-masing komisi. Isi surat itu, tertanggal 9 Januari, Senin kemarin, saya tidak hafal persis. Temanya beliau menyatakan masih dalam kondisi syok, maka memohon pengertian dari teman-teman anggota DPRD, untuk tidak hadir mengikuti rapat-rapat DPRD selama beberapa hari ini," jelas Widodo.
Selanjutnya, kata Widodo, dalam surat tersebut Andi juga membantah jika dirinya sengaja menghilang. Namun menenangkan diri ke suatu tempat karena syok setelah mengetahui kondisi ibunya.
"Beliau mengatakan, sekarang ini sedang mendampingi ibunya menjalani proses hukum selanjutnya. Kemudian memohon kepada teman-teman, agar ibunya bisa mendapatkan keputusan yang seadil-adilnya," ungkapnya.
Andi, lanjut dia, juga menyatakan masih akan tetap bersama kawan-kawannya di DPRD Klaten. Namun dalam surat tersebut, Andi tak menyampaikan secara pasti posisi keberadaannya.
"Sampai saat ini kami belum bisa berkomunikasi dengan beliau. Sehingga kami juga tidak tahu, di mana dia berada," tukasnya.
Ditemui usai acara pengukuhan pejabat Kabipaten Klaten, Ketua DPRD Agus Riyanto juga tak mengetahui keberadaan Andi. Terkait ancaman sanksi, Agus mengatakan, meski 2 pekan tidak ngantor, yang bersangkutan belum bisa dikenakan sanksi.
"Kan baru 2 Minggu tidak masuk. Secara aturan, kalau 6 kali berturut-turut tidak mengikuti rapat paripurna tanpa alasan itu akan ada sanksi. Surat yang dikirimkan ke DPRD itu kita anggap sebagai izin," pungkas Agus.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SYL tak berkomentar saat keluar dari rumah ibunya di Makassar.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, sebelum ditemukan di dalam hutan, remaja tersebut sempat bertemu dengan tetangganya.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana dituding ‘menghilang’ usai Pegi Setiawan dibebaskan berdasarkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Bandung.
Baca SelengkapnyaSalah satu anggota Perkumpulan Pejuang Anak Indonesia mengeluhkan sulitnya bertemu darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaSebelum ditangkap, SYL sempat membuat heboh dengan sulit dilacak
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaSetelah Pegi Setiawan dibebaskan, Iptu Rudiana seperti hilang ditelan bumi.
Baca Selengkapnya