2 Nelayan Filipina penyelundup sabu-sabu lewat perairan Nunukan akan dideportasi

Merdeka.com - Polda Kalimantan Utara mengamankan 2 nelayan Filipina, terduga penyelundup 5 kilogram sabu di perairan Sei Tawan, Nunukan, Kalimantan Utara. Kepolisian pun sudah bersurat ke Konjen Filipina.

Kedua nelayan itu ditangkap tim Satgas Pamtas RI-Malaysia dari Yonif Raider 613/Raja Alam, bersama Polri, Kamis (13/9) pagi. Lima bungkus sabu seberat 5 kg, jadi barang bukti dari kapal kedua nelayan, S dan W.

"Itu pengungkapan dan penangkapannya bareng kita. Penyidikannya di kita, sedang kita tangani," kata Direktur Reserse dan Narkoba Polda Kalimantan Utara, Kombes Adi Affandi, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (19/9).

Adi menerangkan, indikasi penyelundupan narkoba kini bergeser melalui jalur laut, terutama di perairan laut Kalimantan Utara, yang berbatasan dengan Malaysia, bukan lagi hal baru.

"Oh, banyak sekali (indikasi penyelundupan narkoba melalui jalur perairan laut). Terus kita lidik. Sekarang, kami juga sedang kembangkan, untuk barang bukti yang lebih besar," ujar Adi.

Terkait 2 nelayan Filipina, terduga penyelundup 5 kilogram sabu yang berhasil diamankan, Polda Kalimantan Utara, pun kini sudah melayangkan surat ke konsulat. "Iya benar (2 nelayan kewarganegaraan Filipina). Sudah, kita sudah layangkan surat ke konsulat soal (kewarganegaraan Filipina) itu," demikian Adi.

Diketahui, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 613/Raja Alam bersama Polda Kaltara, menggagalkan penyelundupan 5 kg sabu, dari 2 nelayan di perairan Sei Tawan, Sebatik, Nunukan, Kamis (13/9) pagi, setelah perahu nelayan itu, melaju berkecepatan tinggi dari arah Tawau, Malaysia, ke perairan Nunukan. Kedua nelayan, S dan W, beserta barang bukti, kini berada ke Polda Kaltara, untuk proses hukum lebih lanjut.