2 Pasien tewas, RS Siloam minta keluarga tunggu hasil investigasi
Merdeka.com - Pihak Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Kabupaten Tangerang, mengaku tetap akan bertanggung jawab atas meninggalnya dua pasien pasca dioperasi. Diketahui dua pasien tersebut tewas diduga akibat tertukarnya obat anastesi dengan asam traneksamat untuk mengurangi pendarahan yang diproduksi PT Kalbe Farma.
"Kita tetap bertanggung jawab atas kejadian ini, dengan pihak keluarga tetap komunikasi dan beri dukungan moril," kata jelas GM of Corporate Communication & CSR RS Siloam Heppi Nurfianto, Selasa (17/2).
Meski demikian, penyebab meninggalnya pasien pria dan wanita tersebut masih harus menunggu hasil investigasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan, BPOM dan Badan Pengawas Rumah Sakit.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Apa yang menyebabkan dua wisatawan meninggal di Parangtritis? Pada saat diselamatkan, tiga korban dalam kondisi kritis. Sementara dua lainnya dinyatakan dalam kondisi normal. Ketiga korban kritis selanjutnya dibawa ke klinik terdekat dan kemudian dirujuk ke RS Panembahan Senopati. Di RS Panembahan Senopati, dua korban dinyatakan meninggal dunia dan satu korban sudah dalam kondisi normal.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Mengapa orang menyalahgunakan obat? Hal ini menyebabkan obat digunakan bukan sebagai sarana kesehatan namun untuk pencarian sensasi, rekreasi, atau untuk menghindari masalah emosional.
"Kita berharap, semua menunggu hasil investigasi dari regulator dulu. Mudah-mudahan hasilnya bisa keluar dua atau tiga hari. Agar ketahuan siapa yang lalai, bukan salah," jelas Heppi.
Heppi sendiri enggan membeberkan terkait identitas kedua pasien yang tewas tersebut dengan alasan privasi pasien.
"Kita tidak bisa beritahu, itu sudah prosedur rumah sakit. Untuk menjaga privasi," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengacara menduga ada kelalaian yang dilakukan petugas jaga saat itu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil sementara autopsi, ditemukan patah tulang leher korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua orang dalam kasus kematian belasan warga akibat miras oplosan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif kedua pelaku menikam korban hingga meninggal dunia akibat tak terima ditampar.
Baca SelengkapnyaAda 42 adegan yang menggambarkan kejadian meninggalnya Sahrullah di Ruang Perawatan Kenari RSKD Dadi Makassar.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim investigasi dari Kemenkes bersama polisi sedang bergerak untuk membongkar dugaan perundungan pada sistem praktik pendidikan dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaSetelah dilaksanakan olah TKP dan pengecekan, ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban A.A.KNS dan A.A.SA yang berakibat fatal.
Baca Selengkapnya