2 Pekan dibentuk, satgas vaksin palsu dinilai bekerja lambat
Merdeka.com - Maraknya peredaran vaksin palsu di sejumlah lokasi membuah masyarakat resah. Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR, Saleh Partaonan Daulay mendesak satgas memaksimalkan kinerja mengusut dan menindak oknum pengedar vaksin palsu.
Satgas penanggulangan vaksin palsu terdiri dari beberapa perwakilan, yakni Kementerian Kesehatan, Bareskrim Mabes Polri, perwakilan BPOM, IDAI. Adapun masa tugas satgas ini adalah 3 bulan.
Hingga saat ini satgas telah bekerja selama 2 minggu, namun pihak parlemen menganggap kinerjanya masih lamban.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa yang beri saran itu? Laporan terbaru dari Tiongkok, salah satu pasar terbesar Apple, menyoroti kekhawatiran yang diajukan oleh beberapa toko resmi Apple.
-
Siapa yang meminta pendukung rekam bukti kecurangan? Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis meminta jajaran pendukung paslon nomor tiga untuk merekam segala bentuk kecurangan yang ditemukan selama Pilpres 2024.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Selain itu, Saleh juga meminta kepada masyarakat untuk berperan aktif memberikan masukan, informasi atau pun menuntut progres dari satgas terkait temuan mereka soal peredaran vaksin palsu.
"Pemerintah sudah ada satgas penanggulangan vaksin palsu. Kita berikan kesempatan mereka untuk bekerja. Satgas ini kan masa tugasnya kan 3 bulan lagi. Pada masa 3 bulan ini kalau pun masyarakat mau tanya, tuntut, silakan disampaikan pada satgas. Karena satgas itu lengkap ada perwakilan Kemenkes, BPOM, Bareskrim, IDAI," kata Saleh di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/7).
Masyarakat, menurut Saleh, tak perlu khawatir. Sebab, komposisi satgas untuk mengusut kasus ini dinilai sudah lengkap. Misal untuk mengecek kesehatan anak, penegakan hukum pengedar vaksin hingga informasi Rumah Sakit atau klinik yang mendistribusikan vaksin bisa ditanyakan.
"Tentu jika yang dipertanyakan kesehatan anak dalam satgas ada dokter anak. Kalau masalah hukum bisa langsung ke Bareskrim. Kalau langkah pemerintah ingin diketahui bisa tanya ke pemerintah, kalau peredaran vaksin palsu bisa ditanya BPOM," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian ini dilakukan dalam periode 13 hari terakhir dengan melibatkan 2.300 perbincangan yang terlepas dari pengaruh buzzer.
Baca SelengkapnyaRikwanto menilai kerja polisi sangat lambat, apalagi harus menunggu viral terlebih dahulu.
Baca Selengkapnya