2 Pekan dirawat, berat Orangutan albino langka naik jadi 12,7 kg
Merdeka.com - Kondisi Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) albino bergenetik langka yang dirawat di pusat rehabilitasi Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, secara umum terus membaik. Berat badannya pun dilaporkan naik menjadi 12,7 kilogram.
Hari ini, perawatan Orangutan Albino betina usia 5 tahun itu memasuki pekan kedua. Perawatan dan pemantauan 24 jam diberikan tim medis hewan di BOS Nyaru Menteng.
"Berat badannya naik ya. Dari semula masuk 8,3 kilogram, sekarang jadi 12,7 kilogram," kata Juru Bicara Yayasan BOS Nyaru Menteng, Monterado Fridman, kepada merdeka.com, Minggu (14/5).
-
Kenapa orangutan induk terlihat kurus? 'Kalau (induk Orangutan) itu dikatakan kurus, kita harus lihat semua aspek. Karena lokasi tersebut ketika upaya penyelamatan, ada empat Orangutan lainnya lagi di area perusahaan itu yang masih berhutan,' ujar Ari.
-
Apa yang terjadi pada anak orangutan? 'Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan,' kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Apa yang dilakukan dokter hewan pada singa? Prosedur ini berlangsung di Centro Integral de Medicina y Bienestar Animal (CIMBA), yang merupakan fasilitas baru yang dibuka untuk umum pada bulan Juli tahun ini. Singa tersebut, dibius untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama prosedur perawatan gigi menyeluruh dari tim medis berpengalaman.
-
Apa ciri fisik yang membedakan Orangutan Tapanuli? Mengutip dari artikel yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat beberapa ciri perbedaan fisik antara Orangutan Tapanuli dengan dua jenis Orangutan lainnya. Pertama, tulang tengkorak dan tulang rahang lebih halus. Kedua, rambutnya lebih tebal dan keriting. Ketiga, Orang utan Tapanuli jantan memiliki jenggot yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar. Keempat, perbedaan ukuran gigi geraham dari fosil Orang utan zaman dahulu. Terakhir, panggilan jarak jauh yang berbeda pada jantan dewasa.
-
Kapan monyet tersebut diuji kembali? Mengutip Futurism, Kamis (17/10), enam bulan setelah transplantasi, monyet diuji kembali dan menunjukkan peningkatan penglihatan.
-
Bagaimana tim menemukan orangutan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
Serangkaian pemeriksaan kesehatan terus dilakukan tim medis. Dua hari lalu misalnya, hasil tes kesehatan kepada sang Orangutan albino itu menunjukkan dia terbebas dari penyakit hepatitis.
"Terbebas dari hepatitis baik itu hepatitis A, B maupun hepatitis C," ujar Fridman.
Dari video yang diterima, Orangutan albino itu begitu lahap memakan potongan batang pohon tebu. Sebelumnya, dia memang begitu menyukai tebu. Hanya saja, tim medis perlu membatasinya agar tidak memengaruhi kesehatan giginya.
"Ya, selain tebu dia juga suka minum susu. Itu perlu diatur, agar tidak berisiko dengan giginya," sebut Fridman.
Senin (15/5) besok, rencananya, Orangutan albino itu segera memiliki nama, hasil dari penjaringan penamaan albino yang dilakukan BOS, baik melalui email, maupun media sosial. Sampai siang ini, sekira pukul 13.00 Wib, tercatat 2.852 nama yang diberikan netizen kepada sang albino. "Besok, kami akan umumkan resmi siapa namanya," demikian Fridman.
Diketahui, Orangutan albino diselamatkan di Desa Tanggirang, Kapuas, Kalimantan Tengah, 29 April 2017 lalu. Dia sebelumnya, sempat di tangkap warga, lantaran terlihat berjalan dengan lemah di sekitar ladang warga. Kuat dugaan, dia sebelumnya dipisahkan dari induknya.
Temuan Albino ini menjadi sangat langka, lantaran sebelumnya hanya mendengar cerita orangtua adanya orangutan berambut dan kulit putih di Kalimantan. (Nur Aditya) (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi,"
Baca SelengkapnyaIvan Gunawan makin langsing. Usaha yang dilakukannya untuk menurunkan berat badan berjalan sukses.
Baca SelengkapnyaDinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaBKSDA belum bisa memastikannya apakah dua ekor orangutan itu betina dan anaknya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tubuh Panji Petualang mengalami penurunan berat badan lantaran sakit Diabetes yang diidapnya pada pertengahan 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSultan Rifat hampir satu pekan menjalani perawatan di RS Polri.
Baca SelengkapnyaProses pemulangannya ke Kalimantan tidak berjalan mudah.
Baca SelengkapnyaAgar kembali naik berat badannya, yang sempat menurun 22 kg, dari 68 kg menjadi 46 kg.
Baca SelengkapnyaMenurut Maruli, setelah pulih Luhut akan mengurangi beban kerja sesuai dengan arahan dokter.
Baca SelengkapnyaHarimau Sumatera itu berada di Medan Zoo sejak tahun 2005 dan telah berusia 23 tahun.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaSetelah melahirkan dan usia Amala satu tahun, Irish memutuskan untuk menjalani diet sehat.
Baca Selengkapnya