2 Penambang Batu di Pagaralam Tewas Tertimbun Longsor
Merdeka.com - Tertimbun longsor, dua penambang batu tewas. Korban bermaksud menjual batu itu untuk pembangunan pondok pesantren.
Kedua korban adalah Dedi Hariady (36) dan Miky (28). Sedangkan korban selamat adalah Merlan (36) dan Tedi (40). Semuanya warga Desa Kerinjing, Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam, Sumatera Selatan.
Peristiwa itu terjadi saat para korban tengah menambang batu tak jauh dari kampungnya, Selasa (13/8) pukul 12.30 Wib. Tiba-tiba, tanah bergerak dan dengan cepat terjadi longsor.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Korban Dedi dan Miky tertimbun longsor cukup dalam, Merlan tertimbun sampai lehernya, dia sempat kritis namun akhirnya cepat siuman. Sementara Tedi berada di pinggir longsoran sehingga material tak mengenai dirinya.
Kepala Pos SAR Pagaralam, Dayu Willy mengungkapkan, evakuasi para korban cukup sulit lantaran warga hanya menggunakan alat seadanya. Semuanya bisa diangkat dua jam setelah tertimbun.
"Dua penambang batu tewas karena kejadian itu. Mereka ditemukan di lobang galian cukup dalam," ungkap Dayu, Rabu (14/8).
Dari penuturan korban selamat, mereka menambang baru untuk dijual ke panitia pembangunan pondok pesantren di kampungnya. Polisi telah memasang police line untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Memang para korban penambang pasir dan koral. Tadinya mau dijual untuk pembangunan pesantren," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaData BPBD mengungkapkan sebanyak 22 orang tertimbun bencana longsor di lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Solok. Sementara, 11 orang dinyatakan tewas.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaDelapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca Selengkapnya