2 Pendaki Gunung Dempo Pagaralam pingsan lalu hilang
Merdeka.com - Dua pendaki Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, dinyatakan hilang. Tim SAR masih melakukan pencarian para korban di lokasi.
Korban yang hilang bernama Karoline (17) dan laki-laki Sunar (50). Peristiwa itu terjadi saat kedua korban bersama 13 anggota keluarganya turun gunung, Jumat (27/4) siang.
Tiba-tiba, kedua korban pingsan lalu terpisah dari rombongan. Keluarga berusaha mencari keberadaan kedua korban namun tak berhasil. Alhasil mereka melapor ke kantor SAR Pagaralam.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Apa yang membuat pendaki panik di Gunung Dempo? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Kenapa Kawah Pulosari dipadati pendaki? Biasanya area ini dipadati pendaki yang trekking atau mendirikan tenda di camping ground.
-
Apa yang terjadi jika pendaki jatuh? 'Yang sering naik dan yang sering bikin konten, ini ke bawahnya sangat jauh, bisa sampai puluhan meter. Makanya yang jatuh kami pastikan tidak akan dievakuasi apapun alasannya. Karena apapun alasannya, ini sangat berbahaya,' terang pencinta alam tersebut.
Humas SAR Palembang Willy Dayu mengungkapkan, saat ini tim gabungan dari team Rescue Pos SAR Pagaralam, BPBD, dan kepolisian setempat sedang melakukan pencarian.
"Ya, kita dapat laporan adanya kondisi membahayakan jiwa manusia, dua orang pendaki pingsan dan terpisah dari rombongan," ungkap Dayu, Jumat (27/4).
Sementara itu, Kepala Pos Pemantauan Gunung Dempo, Mulyadi mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya pendaki yang hilang. Sebab, para pendaki tidak melapor saat melakukan pendakian.
"Saya baru baca dari grup WA (WhatsApp) saja. Memang pendaki tidak laporan, jadi tidak terpantau," kata Mulyadi.
Dikatakannya, sejak November 2017 lalu, pihaknya sudah melarang pendakian ke Gunung Dempo karena statusnya berada di waspada level dua. Pendakian hanya diperbolehkan batas radius tiga kilometer dari puncak.
"Kondisi gunung berbahaya bagi pendakian, sudah kita ingatkan warga, tetapi mereka tetap ngotot, padahal membahayakan," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca SelengkapnyaBelakangan diketahui, para pendaki itu mendaki tanpa mengantongi izin.
Baca SelengkapnyaDia menyebutkan tidak ada peningkatan level saat Marapi mengalami erupsi. Karena saat itu Gunung Marapi mengalami erupsi freatik.
Baca SelengkapnyaGunung Dempo di Pagaralam, Sumatera Selatan, kembali erupsi. Meski dalam dua bulan terakhir sudah dua kali erupsi, status gunung itu tetap pada level waspada.
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaSeorang pendaki mengalami hipotermia saat menuruni puncak Gunung Bawakaraeng.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca SelengkapnyaPendaki Wanita Dievakuasi Usai Tergelincir di Gunung Klabat
Baca SelengkapnyaDedaunan hijau dan tanaman sayuran kini berubah menjadi abu-abu karena berselimut debu.
Baca SelengkapnyaNaila tak bisa melanjutkan perjalanan. Dia pun dievakuasi oleh Tim SAR setempat
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan erupsi Gunung Marapi mengimbau masyarakat segera melapor apabila ada keluarganya hilang Gunung Marapi..
Baca SelengkapnyaDi balik pesonanya, tersimpan cerita tragis yang dialami oleh para pendaki Gunung Singgalang ini.
Baca Selengkapnya