2 Pengamen ABG Nyaris Tewas Dihajar Massa Usai Tepergok Mencopet
Merdeka.com - Dua pengamen yang masih berusia 15 tahun, FI dan AK, nyaris tewas dihajar massa usai tepergok mencopet dompet milik seorang ibu rumah tangga. Kedua pelaku berdalih melakukan kejahatan itu akibat kelaparan.
Aksi mereka dipergoki warga setelah mencopet Prima Yanita (37) yang baru saja keluar bank di Jalan Joko, Kelurahan 29 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang, Rabu (17/6). Tersangka AK memepet korban lalu FI menarik dompet yang dipegangnya.
Warga yang mengetahui aksi itu langsung mengejar para pelaku. Semuanya berhasil ditangkap dan menjadi bulan-bulanan warga sebelum diserahkan ke kantor polisi.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana kejadian penjarahan terjadi? Dalam tayangan yang beredar, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi kecelakaan dengan membawa kresek dan karung untuk membawa pulang susu kaleng yang berserakan di jalan raya.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
Tersangka FI berdalih terpaksa mencopet karena kelaparan setelah tidur di masjid tak jauh dari TKP. Mereka kehabisan uang untuk makan dan beraksi ketika ada kesempatan.
"Kami khilaf, cuma buat makan saja, tidak lebih. Tadinya kami tidur di masjid, bangunnya kelaparan, tidak ada uang sama sekali," ungkap tersangka FI.
Dia mengaku baru pertama kali melakukan aksi kejahatan. Sehari-hari dia dan temannya hanya mengamen dan cukup buat makan saja.
"Kami menyesal, kami mencopet karena terpaksa," kata dia.
Kapolsek Ilir Barat II Palembang Kompol Dudi mengimbau masyarakat lebih hati-hati jika membawa barang berharga. Aksi kejahatan tak hanya terjadi karena niat pelaku tetapi didukung juga oleh kesempatan.
"Siapapun itu, harus lebih hati-hati, kewaspadaan menjadi modal terhindar dari aksi kejahatan," imbaunya.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman separuh dari hukuman maksimal orang dewasa. Barang bukti dompet milik korban berisi Rp450 ribu yang sempat dicopet para pelaku.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Tersangka butuh uang untuk biaya nikah dan kewajiban bayar utang. Kedua tersangka ini saudara kakak adik,” tegas Kompol Imam
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus pasutri LP (21) dan MS (19) karena mencuri kotak amal masjid. Aksi keduanya dilakukan dengan modus pura-pura salat tahajud.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan pengeroyokan terhadap Nasril dan Andi Gunawan, penjaga parkir minimarket menggunakan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran ini berawal ketika sekelompok remaja datang menggunakan sepeda motor. Korban datang bersama teman-temannya langsung menjadi sasaran.
Baca SelengkapnyaDua preman pemalak parkir pengungjung Masjid Istiqlal, Jakarta, berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaSempat terjadi keributan saat komplotan Praka RM menculik korban
Baca SelengkapnyaRencana tawuran di depan Puswil Aceh, para pelaku malah serang warung kopi
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan berujung penusukan tersebut diketahui terjadi saat kedua santri berinisial SF, 19, warga Rembang
Baca SelengkapnyaVideo tersebut sengaja dikirim pelaku dengan maksud agar keluarga Imam segera mencari uang Rp50 juta untuk menebus korban.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta mengungkap motif pelaku terlibat dalam kasus dugaan penculikan, penyiksaan hingga tewas terhadap IM karena ekonomi.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Sawah Besar untuk mendapatkan pengobatan. Namun sesampai di lokasi, remaja itu dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnya