2 Petani di Rokan Hilir tewas tersambar petir saat berteduh di pohon sawit
Merdeka.com - Nasib nahas menimpa dua warga Kelurahan Bangko Kiri, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Keduanya tewas disambar petir saat berteduh dari hujan di bawah pohon sawit, Kamis (23/3) siang. Korban adalah Reza (35) serta Ahmad (29). Mereka merupakan buruh tani.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika kedua korban baru selesai makan siang di perkebunan kelapa sawit tempat mereka bekerja. Namun, tiba-tiba hujan turun. Mereka pun berteduh di bawah pohon sawit bermaksud agar tak basah.
"Selain hujan deras, saat itu petir juga keras dan berkali-kali terjadi. Kedua korban berteduh dalam posisi berdiri dan tiba-tiba petir datang menyambar," kata Sigit kepada merdeka.com.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Di mana para petani berteduh? Ketiga petani yang tengah bekerja di sawah langsung berteduh di pondok.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Bagaimana petani melindungi diri? Para ahli menyarankan jika seseorang menghadapi serangan kanguru, sebaiknya tidak melawan balik. Lebih baik untuk melindungi diri dengan cara berjongkok untuk melindungi organ-organ vital dan kepala, kemudian menjauh setelah kanguru kehilangan minat.
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Kapan para petani disambar petir? Peristiwa itu terjadi saat hujan lebat turun disertai petir, Minggu (3/12) sore.
Tak ayal, sambaran petir yang keras membuat kedua korban hangus dan jatuh. Mereka langsung tak sadarkan diri. Sedangkan teman-teman korban yang berteduh agak jauh dari posisi mereka langsung datang. Kedua korban pun dibawa ke Puskesmas terdekat untuk diberi pertolongan.
"Warga yang melihat kondisi mereka langsung membawa keduanya ke Puskesmas setempat. Tapi nyawa kedua korban tak dapat tertolong," kata Sigit.
Selanjutnya kepolisian menyerahkan jenazah korban ke keluarga masing-masing untuk dikebumikan. Polisi sudah meminta keterangan sejumlah warga yang ikut bekerja bersama kedua korban.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaKetiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca Selengkapnya5 orang petani dikabarkan meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang berteduh di sebuah pondok.
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca SelengkapnyaKeduanya tewas saat mereka mengerjakan pondasi sandaran tembok merajan atau tempat suci di Desa Mas, Kecamatan Ubud.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan menyerahkan langsung manfaat berupa santunan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.
Baca SelengkapnyaDua prajurit TNI itu tersambar petir saat berjaga di depan Pintu Delta 1 Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaBerikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca Selengkapnya