2 Pria bertetangga duel di hadapan istri, 1 tewas mengenaskan
Merdeka.com - Diduga hanya karena salah paham, dua pria bertetangga, M Serunting Sakti (30 tahun) dengan Mardianto (35 tahun), terlibat duel hingga menyebabkan salah satunya tewas mengenaskan. Perkelahian itu dilakukan di hadapan istri korban.
Peristiwa itu terjadi saat keduanya yang tinggal di Desa Lembur, Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, Sumsel, berpapasan di sungai desa saat pulang dari kebun, Minggu (4/10) sore. Lantaran ada dendam karena salah paham keluarga, keduanya pun cekcok mulut.
Tak ada yang melerai, keduanya terlibat pertengkaran fisik dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau dan parang. M Serunting Sakti tewas mengenaskan dengan sejumlah luka bacokan dan tusuk di sekujur tubuhnya. Seperti luka tusuk di perut sebelah kiri, ketiak, dahi, luka robek di bahu kanan sebelah kiri, dan tiga luka bacok di kepala. Sementara pelaku Mardianto yang juga mengalami luka-luka diciduk polisi beberapa jam usai kabur.
-
Kenapa terjadi perang saudara? Perang saudara pecah setelah pembelahan kerajaan oleh Airlangga. Persaingan kedua putranya tidak berakhir setelah masing-masing menjadi raja. Mereka justru saling serang.
-
Apa saja dampak pertengkaran orangtua? Pertengkaran dapat menimbulkan rasa tidak aman, mempengaruhi hubungan antara orangtua dan anak, serta menciptakan lingkungan yang penuh stres.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa yang sering terlibat dalam konflik menantu dan mertua? Sementara ia mengatakan bahwa ketegangan antara pasangan dan mertua mereka tidak terbatas pada ketegangan antara istri dan ibu mertua mereka, Joshua Koh mengatakan konflik antara kedua pihak ini lebih umum terjadi.
-
Kenapa terjadi bentrokan di Muntilan? 'Setelah kegiatan selesai, saat pulang, salah satu kelompok ini bersinggungan dengan kelompok lain. Kemudian ada kesalahpahaman hingga terjadilah gesekan di lapangan,' kata Kombes Pol Ruruh, dikutip dari ANTARA.
-
Apa masalah utama dalam konflik menantu dan mertua? 'Ada banyak alasan terjadinya konflik antara pasangan dan mertua, seperti perbedaan gaya hidup, pengelolaan keuangan, dan harapan yang tidak terpenuhi dari kedua belah pihak,' kata Joshua Koh, konselor profesional dari Singapore Counselling Centre.
Harnita, istri korban yang menyaksikan perkelahian itu tak bisa berbuat banyak. Dia histeris melihat suaminya, M Serunting Sakti, terbujur kaku bersimbah darah. Kemudian, istri korban pulang ke desa dan memberitahukan kepada warga setempat.
"Korban tewas di tempat dengan banyak luka tusukan dan bacokan setelah duel dengan pelaku," kata Kapolres Muara Enim, AKBP Nuryanto, Senin (5/10).
Nuryanto menyebutkan, perkelahian itu diduga dipicu kesalahpahaman keluarga. Pemantiknya bermula dari sekitar tiga hari sebelumnya. Saat itu, pelaku berselisih paham dengan adik korban. Akibatnya membuat hubungan antara keluarga korban dan tersangka menjadi renggang dan tidak lagi harmonis.
"Motifnya dendam dan salah paham. Tersangka sudah kita amankan di mapolsek dengan barang bukti. Sementara istri korban kita jadikan saksi," tutup Nuryanto.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Geger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian ini, polisi mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku.
Baca SelengkapnyaSang istri menikah siri saat suami sahnya berada dalam penjara. Setelah pria itu bebas, masalah pun muncul.
Baca SelengkapnyaKeduanya lalu dianiaya oleh terduga pelaku menggunakan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaPelaku dan korban kerap cekcok kendati baru sepekan menikah.
Baca Selengkapnya