2 Rumah Hanyut Diterjang Banjir di Barru Sulsel, Bak Drump Truk Terangkat
Merdeka.com - Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Daerah terparah terdampak banjir yakni Kelurahan Mallawa dan Bojo Baru, Kecamatan Mallusetasi yang menyebabkan 2 rumah rusak dan 2 terbawa arus sungai.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Andi Wahid mengatakan, cuaca ektrem yang terjadi dalam tiga hari terakhir di Sulsel menyebabkan banjir di Kabupaten Barru. Wahid mengungkapkan daerah terdampak paling parah yakni Kelurahan Mallawa. Sebuah dump truk bahkan terjerembab banjir hingga bak-nya terangkat.
"Banjir terjadi sejak Minggu dini hari akibat bagian sungai dan abrasi di beberapa titik di Kecamatan Mallusetasi, Barru," ujar Wahid melalui pesan WhatsApp, Senin (7/3).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
Wahid mengungkapkan di Kelurahan Mallawa terdapat dua rumah mengalami kerusakan akibat abrasi sungai. Banjir juga menggenangi Koramil dan Polsek Mallusetasi.
"Dua rumah warga rusak sedang dan ringan. Banjir juga mengakibatkan arus lalu lintas jalan poros lintas Sulawesi macet," kata dia.
Sejumlah Rumah Rusak
Wahid menambahkan 2 rumah warga di Desa Bojo, Kelurahan Mallusetasi juga mengalami kerusakan sedang. Banjir menggenangi Desa Bojo akibat rusaknya tanggul penahan jembatan.
"Di Desa Bojo ada tanggul penahanan jembatan yang rusak. Di sana ada 2 rumah mengalami kerusakan akibat abrasi sungai," ujar dia.
Sementara di Kelurahan Bojo Baru, kata Wahid, dua rumah warga hanyut dibawa arus sungai. Banjir juga merusak sebuah perahu nelayan dan menggenangi 30 rumah warga.
"Dua rumah dan sebuah perahu rusak akibat hanyut terbawa arus sungai. Bronjong sungai rusak dan hanyut kurang lebih 200 meter," kata Wahid.
Wahid menambahkan saat ini sebanyak 18 orang warga di Kecamatan Mallusetasi, Barru telah mengungsi ke tempat lebih aman. Pemerintah setempat juga telah melakukan peninjauan lokasi terdampak dan melakukan pemberian bantuan logistik.
"Tidak ada korban jiwa," tutup dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaPotret dua rumah milik penghafal Al-Quran masih berdiri kokoh setelah banjir bandang.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca Selengkapnya