2 Siswa SMK pelaku pembunuhan sopir taksi online sempat ajak tiga temannya
Merdeka.com - Anggota Polrestabes Semarang mengungkap kasus pembunuhan sopir taksi online Deni Setiawan. Dua tersangka yang masih berstatus pelajar SMK pun dibekuk. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan kedua pelaku adalah teman sekelas.
"Sebelumnya, mereka sudah merencanakan aksinya. Ada lima orang yang sebetulnya diajak, namun akhirnya hanya dua anak ini yang bergerak," jelasnya, Selasa (23/1).
Menurut Abi, tiga anak lainnya mengurungkan niatnya untuk turut bergabung dalam perampokan tersebut dengan berbagai alasan. "Ya ada yang bilang takut, ada yang enggak jadi. Mereka IBR dan DIR ini yang kemudian tetap nekat beraksi," terangnya.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Mengapa anak-anak disekap di sekte ini? Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Sebagai pusat kekuasaan utama di Mesoamerika pra-Hispanik, Chichén Itzá terkenal dengan tradisi berdarahnya, penduduk masa ini juga mengorbankan kerabat termasuk saudara kandung khususnya laki-laki.
Soal pembagian tugas saat beraksi, Abi menuturkan kedua pelaku saling lempar tanggung jawab dan enggan mengakui aksinya. "Mereka masih saling menyalahkan, nanti kita dalami agar ada kejelasan," paparnya.
Terpisah, Kepala SMKN 5 Semarang Suharto menyatakan kedua pelaku pembunuhan Deni Setiawan adalah siswanya. Mereka adalah siswa kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
"Padahal keseharian mereka tidak bermasalah di sekolah. Mereka berdua tidak pernah kena Surat Peringatan. Untuk prestasinya biasa saja dan mereka dari keluarga mampu secara ekonomi," kata Suharto.
Dia pun menyatakan akan mengintensifkan apel pagi dan terus memberikan pengarahan kepada para siswa agar kejadian serupa tidak terulang.
Deni Setiawan yang mengendarai Grand Livina H 8849 D, dibunuh pada Sabtu (20/1). Jasadnya dibuang di Perumahan Bukit Cendana, Sambiroto, Tembalang, Semarang. Sementara mobilnya baru ditemukan pada Senin (22/1) di Jalan HOS Cokroaminoto Semarang.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga tersangka memilih calon korban secara random alias acak.
Baca SelengkapnyaMeniru Gim Perang, Ini Peran 3 Pemuda Pelaku Penembakan Sopir Pakai Airsoft Gun di Tol Sidoarjo
Baca SelengkapnyaPenculikan itu terekam kamera CCTV. Dari video yang diunggah di media sosial tampak seorang pria pengendara sepeda motor membonceng korban.
Baca SelengkapnyaPara ABG di Palembang dua kali memperkosa siswi SMP, AA (13), yang dibunuh di kuburan China.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menebar teror menggunakan airsoft gun.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPetugas kahwatir ayah korban tak bisa mengendalikan emosi sehingga menimbulkan keributan di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaKedua orang yang kini sudah berstatus tersangka dan ditahan di Polda Jatim itu diketahui merupakan mahasiswa Universitas Ciputra (UC) Surabaya.
Baca SelengkapnyaAda tiga dakwaan yang disampaikan jaksa dalam sidang yang berlangsung di
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaMereka siap melakukan sumpah pocong karena berdalih bukan pelakunya.
Baca Selengkapnya