2 Terduga teroris yang tewas di Poso adalah WN China
Merdeka.com - Baku tembak antara TNI Polri dan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur pimpinan Santoso, di dataran Napu, Kabupaten Poso, Selasa (15/3) menewaskan dua orang yang diduga pelaku teror.
Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengungkapkan dua terduga pelaku teror yang tewas tertembak adalah warga negara asing. Mereka adalah Nuretin alias Abdul dan Magalasi Bahtusan alias Farok. Keduanya berasal dari suku Uighur, Provinsi Xinjiang, China, yang berbatasan dengan Turki.
Rudi mengatakan, kedua jenazah korban masih disimpan di RSU Bhayangkara Palu untuk kepentingan identifikasi.
-
Siapa yang ikut sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Dalam upaya identifikasi itu, polisi melibatkan Zaelani terduga pelaku teror anggota kelompok Santoso yang tertangkap hidup dalam operasi beberapa waktu lalu.
Menurut Rudi, dengan tertembaknya Farok dan Nuretin, diperkirakan masih ada empat WNA anggota kelompok Santoso yang berada di hutan. Mereka semuanya berasal dari Uighur, China.
Dia menuturkan, berdasarkan keterangan dari Zaelani WN China itu bergabung dengan kelompok Santoso pada tahun 2015.
"Kalau Santoso sudah tertangkap, nanti baru kita dapat informasi, apa peran orang-orang asing tersebut," ujar mantan pejabat teras Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tersebut, Rabu (16/3), dikutip dari Antara.
Soal bagaimana orang-orang asing itu bisa masuk bergabung dengan Santoso di hutan-hutan di Kabupaten Poso, Rudy menerangkan, kemungkinan para WNA bergabung dengan kelompok radikal ini adalah dari seruan Santoso di media sosial beberapa waktu lalu. Santoso meminta semua orang Indonesia yang akan bergabung dengan ISIS, datang bergabung dan berlatih dulu dengan dirinya di Poso.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
20 korban meninggal dunia, terdiri dari 12 orang pekerja asal Indonesia dan delapan orang merupakan TKA.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaLima belas tersangka telah dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk diselidiki atas kasus pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPemuda yang tewas dibacok di Mampang ternyata pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca Selengkapnya