Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2 WNI Asal Majene dirampok kelompok bertopeng di perairan Malaysia

2 WNI Asal Majene dirampok kelompok bertopeng di perairan Malaysia Korban perampokan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua WNI asal Dusun Poniang, Desa Tallubanua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Propinsi Sulawesi Barat jadi korban rompak kelompok bersenjata yang mengenakan topeng, di perairan Kunak, perbatasan Malaysia dan Philipina, Sabtu malam, (19/11).

Mereka adalah kapten kapal Saparuddin, (45) dan Wakil Kapten Kapal Sawal (45) dari kapal milik perusahaan Malaysia.

Keponakan Saparuddin, Alwi (31) warga Kabupaten Majene saat dikonfirmasi mengatakan, kabar musibah awalnya diterima oleh Hajirah (26), istri Ichsan (28) yang sempat juga jadi korban perompakan dan dilepas bersama belasan awak kapal lainnya. Ichsan juga masih keponakan dari Saparuddin.

"Informasi diterima Hajirah dari Ichsan suaminya Sabtu malam pukul 22.00 waktu setempat. Disampaikan kalau baru saja mereka masuk ke perairan Kunak, pukul 20.00 waktu setempat untuk cari ikan tapi tiba-tiba ada kapal kecil mendekat dan mencegat," kata Alwi saat dikonfirmasi, Senin (21/11).

Alwi menjelaskan, di atas kapal Saparuddin ada 20 orang. Sementara di kapal perompak bertopeng itu juga ada sekitar 20 orang. Setelah mencegat, mereka langsung naik ke kapal lengkap dengan persenjataannya. Tidak ada perlawanan dari pihak Saparuddin dkk.

"Saparuddin yang melakukan komunikasi dengan perompak itu agar kapal dan ABK-nya dilepas dan dia yang jadi jaminan. Kapal yang di atasnya juga ada Ichsan itu kemudian dilepas sementara Saparuddin dan Sawal, wakil kapten kapal yang disandera," jelas Alwi mengulang penjelasan Ichsan melalui Hajirah.

Selanjutnya Ichsan dan yang lainnya yang baru saja dilepas oleh kelompok bersenjata itu langsung melaporkan kejadian ke pihak kepolisian setempat.

Alwi menambahkan, baik Saparuddin dan Sawal sudah 10 tahun bekerja di perusahaan milik Malaysia itu. Terakhir pulang ke Majene saat dia menjenguk istri Asmirah (35) dan tujuh anaknya beserta ada acara pernikahan keluarga.

Kurang lebih sebulan di Majene kemudian kembali lagi ke Malaysia dan kabar terakhirnya dia jadi korban rompak dan kini masih disandera kelompok bersenjata yang belum jelas identitasnya.

Sementara Sahran, kepala Desa Tallubanua yang juga dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah mendapat konfirmasi jika ada dua warganya yang jadi korban penyanderaan. Juga telah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Majene. (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang

Ketiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan

Baca Selengkapnya
Hendak Kembali ke Indonesia, 51 PMI dari Malaysia Diamankan Polres Rokan Hilir
Hendak Kembali ke Indonesia, 51 PMI dari Malaysia Diamankan Polres Rokan Hilir

Polres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.

Baca Selengkapnya
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar
Kronologi WNI Asal Medan Diculik Saat Liburan di Malaysia Gara-Gara Suami Utang Rp1,7 Miliar

Korban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Wartawan Gadungan Terlibat Perdagangan Orang di Batam
Polisi Tangkap Wartawan Gadungan Terlibat Perdagangan Orang di Batam

Sementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.

Baca Selengkapnya
Niat Jemput Anak, Perempuan Ini Dianiaya Mantan Suami
Niat Jemput Anak, Perempuan Ini Dianiaya Mantan Suami

Peristiwa yang terjadi di depan sang anak itu kini ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang

Mereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya
WNI asal Langkat Korban Penculikan di Malaysia Akhirnya Pulang Kampung, Begini Kondisinya Sekarang
WNI asal Langkat Korban Penculikan di Malaysia Akhirnya Pulang Kampung, Begini Kondisinya Sekarang

Perempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Ada WNI di Malaysia Disekap dan Dianiaya, Ini Kata Polri
Ada WNI di Malaysia Disekap dan Dianiaya, Ini Kata Polri

Sementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.

Baca Selengkapnya
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap

Dua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.

Baca Selengkapnya
Selundupkan 12 Paspor, Dua WN Malaysia Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta
Selundupkan 12 Paspor, Dua WN Malaysia Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta

Pelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.

Baca Selengkapnya
Berburu Biawak, Dua Pekerja Ini Malah Hilang
Berburu Biawak, Dua Pekerja Ini Malah Hilang

Memasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.

Baca Selengkapnya
Penampungan Pekerja Migran Ilegal Dibongkar Polisi di Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Begini Kronologinya
Penampungan Pekerja Migran Ilegal Dibongkar Polisi di Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Begini Kronologinya

AWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.

Baca Selengkapnya