20 Gunung berstatus waspada dan siaga, ada apa?
Merdeka.com - Aktivitas beberapa gunung berapi di Indonesia akhir-akhir ini meningkat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada 20 gunung yang saat ini dalam pengawasan.
Dari 20 gunung itu, 5 berstatus siaga dan 15 berstatus waspada. Lima gunung yang berstatus siaga adalah Gunung Karangetang (Sulawesi Utara), Gunung Lokon (Sulawesi Utara), Gunung Ijen (Jawa Timur), Gunung Soputan (Sulawesi Utara) dan Gunung Gamkonora (Maluku Utara).
Sedangkan 15 gunung yang berstatus waspada adalah, Gunung Seulawah (Aceh), Gunung Sinabung (Karo, Sumatera Utara), Gunung Talang (Solok, Sumatera Barat), Gunung Kaba (Bengkulu), Gunung Kerinci (Jambi), Gunung Anak Krakatau (Lampung), Gunung Papandayan (Garut, Jawa Barat), Gunung Bromo (Jawa Timur), Gunung Semeru (Lumajang, Jawa Timur), Gunung Batur (Bali), Gunung Rinjani (Lombok, Nusa Tenggara Barat), Gunung Sangeang Api (Bima, Nusa Tenggara Barat), Gunung Rokatenda (Flores, Nusa Tenggara Timur), Gunung Egon (Sikka, Nusa Tenggara Timur) dan Gunung Tangkuban Parahu (Jawa Barat).
-
Bagaimana gunung berapi bisa terbentuk? Proses inilah yang dapat menciptakan gunung berapi. Contohnya adalah Gunung Saint Helens di Amerika Utara dan Gunung Fuji di Jepang.
-
Bagaimana gunung api memengaruhi air di sekitarnya? Cairan panas dari gunung itu membuat air di sekitarnya menjadi hangat dan cocok bagi hewan laut untuk bertahan hidup di laut dalam.
-
Bagaimana mitos menjelaskan fenomena alam? Dalam mitos sastra, penggunaan makhluk gaib adalah hal biasa dan periode waktunya biasanya berasal dari periode awal sejarah awal berbagai peradaban.
-
Bagaimana mitos ini berkembang? Mitos ini sering kali bersifat tradisional dan memiliki akar budaya yang kuat, diwariskan dari generasi ke generasi.
-
Apa temuan kontroversial di Gunung Padang? Tetapi klaim tersebut membuat banyak peneliti lainnya tidak antusias. Lutfi Yondri, seorang arkeolog di BRIN mengatakan penelitiannya telah menunjukkan bahwa orang-orang di daerah itu menghuni gua antara 12.000 dan 6.000 tahun yang lalu, jauh setelah piramida diklaim dibangun, dan tidak ada penggalian dari periode ini yang menunjukkan bukti penggunaan batu yang canggih.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Mitosnya, meningkatnya aktivitas gunung berapi belakang ini sering dikaitkan dengan hal-hal di luar nalar. Tidak sedikit orang mengaitkan dengan akan ada pergantian pemimpin. Benarkah mitos tersebut?
Menurut Kepala PVMBG Surono, peningkatan aktivitas beberapa gunung api tidak ada kaitannya dengan apapun. Menurut dia, meningkatnya aktivitas gunung berapi hanya proses alamiah.
"Tidak ada kaitannya dengan pergantian pemimpin. Memang, aktivitas gunung tidak bisa diprediksi. Tugas kami akan memantau perkembangan," kata Surono atau biasa dipanggil dengan Mbah Rono kepada merdeka.com.
"Indonesia memang negara paling banyak mempunyai gunung berapi. Ada 127 gunung berapi," ujar Mbah Rono.
Dia mencontohkan, akhir-akhir ini yang menjadi perhatian adalah Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Anak Krakatau. Aktivitas kedua gunung tersebut terus disorot media, jadi akhirnya seolah-olah ada yang aneh dengan aktivitas gunung tersebut.
"Ini hanya aktivitas gunung secara alamiah saja. Sekali lagi tidak ada kaitannya dengan yang lain. Dengan banyaknya pemberitaan, masyarakat akan teredukasi dengan aktivitas gunung," kata dia.
Ada beberapa tingkat dalam memahami aktivitas gunung. "Normal, waspada, siaga dan awas," ujar Mbah Rono. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Statusnya dinaikkan karena hasil pemantauan visual dan instrumental, terjadi peningkatan aktivitas gunung.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaGunung api Iya merupakan gunung strato dengan sejarah letusan tercatat sejak tahun 1671.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Iya naik jadi Siaga III. Warga Ende diimbau waspada terhadap potensi erupsi dan risiko tsunami.
Baca SelengkapnyaMasyarakat sekitar atau wisatawan diminta tidak mendekati kawasan Gunung Rokatenda.
Baca Selengkapnya