20 Hektare Hutan Lindung Bukit Suligi di Rokan Hulu terbakar
Merdeka.com - Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi di Kabupaten Rokan Hulu Riau terbakar sekitar 20 hektare. Posisi lahan yang terbakar berada di perbukitan menyibukkan petugas pemadam dari unsur TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni.
"Pemadaman dilakukan melalui darat oleh personel Kodim 0313/KPR, Polri, Manggala Agni dan dari petugas kami," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, Edwar Sanger kepada merdeka.com, Selasa (21/8).
Edwar menuturkan pihaknya membutuhkan waktu seharian pada Senin (20/8) kemarin untuk melakukan pemadaman. Selain dari darat, pemadaman kebakaran hutan itu juga dilakukan melalui udara oleh personel Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Apa yang membuat pendakian Gunung Pesagi sulit? Meski gunung ini menjadi tempat pendakian favorit, namun jalur-jalur pendakian cukup panjang dan kondisi medan yang menantang. Ada dua jalur pendakian yang bisa diakses untuk mencapai puncak yaitu dari Pekon Bahway ke Pekon Hujung dan melalui Pekon Hujung. Untuk waktu tempuhnya, kedua opsi jalur tadi kurang lebih sama. Apabila di total, waktu pendakiannya sendiri akan memakan waktu 12 jam perjalanan.
-
Kenapa Gunung Patenggeng sulit diakses? Sayangnya, gunung ini masih sulit diakses oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun jika ini menggunakan motor, harus dengan tenaga yang besar dan roda bergerigi seperti motor trail.
-
Kapan Gunung Sibuatan sulit didaki? Gunung Sibuatan dikenal cukup sulit untuk didaki oleh para pendaki, apalagi saat musim hujan tiba.
-
Mengapa sulit untuk bertahan hidup di bawah reruntuhan? Sebagian besar operasi penyelamatan dilakukan dalam 24 jam pertama pasca-bencana. Setelah itu, peluang bertahan hidup semakin menurun.
-
Tantangan apa yang dihadapi saat berkendara di wilayah bersalju? Keindahan musim salju yang dianggap menyenangkan ternyata memiliki sisi berbahaya bagi para pengguna jalan. Pasalnya, jalanan yang tertutup lapisan es bisa meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas karena melemahnya kemampuan rem kendaraan.
"Dari darat oleh TNI AD, Polri dan Manggala Agni serta BPBD, sedangkan dari udara dilakukan Lanud Roesmin Nurjadin melakukan bom air atau water bombing dengan helikopter," kata Edwar.
Edwar menyebutkan, meski proses pemadaman mengalami kesulitan karena sumber air jauh dari lokasi, namun akhirnya petugas gabungan berhasil memadamkan api.
"Api sudah padam berkat kerja sama tim darat dan udara yang melakukan pemadaman. Sumber air jauh sekali dari lokasi karena yang terbakar itu berada di perbukitan. Saat ini sedang dilakukan pendinginan di lahan bekas terbakar itu," kata Edwar.
Sementara itu, Dandim 0313/KPR Letkol Inf Beny Setiyanto mengatakan, pihaknya turut ikut melakukan pemadaman kebakaran di Kawasan Hutan Bukit Suligi.
"Lebih kurang 20 hektar hutan Bukit Suligi dan lahan serta kebun kelapa sawit milik masyarakat di kawasan Bukit Suligi areal Kulim Desa Kumain, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) ludes terbakar," kata Beny.
Dalam proses pemadaman, Beny dan anak buahnya meninjau langsung ke lokasi kebakaran hutan dan lahan yang berada di Coordinat 0°29'30", 100°37'38",317 tersebut. Beny juga memberikan semangat bagi personel TNI dan Polri yang berjibaku dalam memadamkan api.
"Saya minta, tolong disosialisasikan kembali kepada masyarakat kita tentang larangan membakar lahan dan hutan. Sampaikan kepada masyarakat kita, bahwa membakar lahan dan hutan tidak boleh dilakukan," kata Beny.
Beny juga meminta kepada personel TNI dan Polri dari Koramil 08/Tandun dan Polsek Tandun agar selalu aktif melakukan Patroli. Sebab, bangsa Indonesia saatini sedang melaksanakan Asian Games.
"Saya berharap kepada TNI dan Polri untuk selalu melakukan patroli bersama. Dimana, saat ini bangsa kita sedang melaksanakan Asian Games," ucapnya.
Proses pemadaman terkendala karena sulitnya lokasi yang berbukit. Selain cuaca panas, tiupan angin yang cukup kencang juga menyulitkan petugas melakukan pemadaman.
Karena sulitnya lokasi kebakaran hutan dijangkau, petugas berkoordinasi dengan BBPD Riau, meminta bantuan pemadaman dilakukan melalui udara dengan water bombing menggunakan helikopter.
"Sebab lokasi sulit dijangkau, dan sumber air sulit. Saat ini, akhirnya kebakaran hutan dan lahan dapat dipadamkan pukul 16.00 Wib sore kemarin," kata Beny.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Butuh hampir waktu sekitar 5 jam, api yang membakar kawasan hutan tersebut sudah bisa dikendalikan.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tetap waspada mengingat titik kebakaran hanya berjarak tiga kilometer dari pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaLaporan sementara, kebakaran berada di beberapa blok TN Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.
Baca SelengkapnyaTeknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sumatera Selatan yang dilakukan sejak 8 Agustus 2023 berjalan tak optimal.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Sabtu (26/8) terpantau 3 titik Api di atas Bukit Budug Asu, dan meluas ke Curah Sriti dan Bukit Lincing.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaAreal yang terbakar berpotensi meluas karena angin berembus kencang di lokasi kebakaran.
Baca SelengkapnyaPetugas kesulitan melakukan pemadaman, lokasi yang terjal dan kencangnya embusan angin.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi pada Jumat sore. Area yang terbakar semakin meluas.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.
Baca Selengkapnya