20 Hektare lahan gambut terbakar, petugas kewalahan jinakkan api

Merdeka.com - Dalam waktu hampir 24 jam, lahan gambut seluas sekitar 20 hektare di desa Giripurwa, kecamatan Penajam, kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, hangus terbakar. Petugas kesulitan memadamkan karena berisiko besar keselamatan petugas.

Areal gambut yang terbakar itu, diketahui sejak Rabu (15/8) sore. Lokasinya, berada cukup jauh ke dalam, di areal perusahaan sawit PT KMS. Malam hari tadi, petugas sempat menelusuri kepulan asap tebal, melewati medan yang cukup sulit.

"Kami pantau di lapangan, kami telusuri sampai tadi malam, dan baru siang ini kami sampai di titik bakarnya langsung," kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD PPU, Nurlaila, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (16/8) siang.

"Sekitar 10-20 hektare ini, sebagian besar ada di area perusahaan sawit (PT KMS). Belum dipadamkan, karena ini lahan gambut, asap tebal. Titik panasnya ada di kedalaman sampai 1 meter," ujar Nurlaila.

Dari survei lapangan di lokasi titik bakar di lahan gambut saat ini, petugas terkendala melakukan pemadaman. "Terkendala penyiraman pemadaman, karena berisiko petugas masuk ke dalam titik bakar di lahan gambut ini," terang Nurlaila.

"Bahaya. Karena sepatu bisa terbakar di dalam (lahan gambut). Karena ya itu, kedalaman 1 meter itu masih panas," tambahnya.

Di lapangan saat ini, petugas gabungan masih saling berkoordinasi. Baik BPBD, Manggala Agni Daops Kalimantan Timur, TNI dan Polri. "Karena ini sebagian besar lahan gambut yang terbakar masuk areal perusahaan sawit," ungkapnya.

"Ada sekitar 20 personel sekarang ini. Kita saling koordinasi di lokasi sekarang ini. Ada kendala keselamatan petugas. Jadi, kami harus berhati-hati karena rawan ambelas," demikian Nurlaila.

Kamis (15/8) siang kemarin, sekitar 1 hektare lahan kebun juga terbakar, di kecamatan Sepaku, PPU. Belakangan diketahui, lahan itu milik warga yang sengaja dibakar pemiliknya. Beruntung, petugas gabungan berhasil memadamkannya.