2.019 KK Mengungsi akibat Bencana di NTT
Merdeka.com - Sekurangnya 117 orang meninggal dunia, 76 orang hilang, dan 146 orang luka-luka akibat banjir bandang, banjir, dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 2.019 KK atau 8.424 jiwa dilaporkan mengungsi dan 1.083 KK atau 2.683 jiwa terdampak bencana ini.
Data itu dipaparkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam konferensi pers daring, Selasa (6/4). Dia juga merinci data kerusakan akibat bencana itu.
"Kerugian materil rumah rusak berat 434 unit, rumah rusak sedang 188 unit, rumah rusak ringan 110 unit, rumah terdampak 1.992 unit, fasum terdampak 84 unit, fasum rusak berat 44 unit dan rusak ringan 1 unit," jelas Doni.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sebelumnya Doni juga menjelaskan jumlah korban jiwa dan yang masih hilang berdasarkan laporan dari kabupaten/kota di NTT hingga Selasa (6/4) pukul 21.00 Wita. "Secara keseluruhan, jasad yang sudah ditemukan atau meninggal dunia sebanyak 117 orang," katanya.
Dia merinci, 60 korban meninggal ditemukan di Flores Timur, 28 orang di Lembata, 21 orang di Alor dan 1 orang di Ende, 1 orang di Kabupaten Kupang 1, 1 orang di Kota Kupang, 2 orang di Sabu Raijua, dan 3 orang di Malaka.
Sementara itu, 76 orang masih dinyatakan hilang dan 146 mengalami luka-luka. Sebanyak 23 korban luka-luka dilaporkan di Flores Timur, 98 orang di Lembata, 1 orang di Ngada, dan 25 orang di Alor.
Sebagai informasi, bencana alam di NTT dipicu siklon tropis Seroja. Bibit siklon teridentifikasi di Laut Sawu, NTT pada 2 April 2021. Bencana alam ini berdampak pada 12 kabupaten dan kota di NTT, yakni: Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, Ende, Sumba Barat, dan Kota Kupang.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca Selengkapnya13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir parah dan mematikan menerjang wilayah Kavre, Nepal, setelah hujan terus-menerus terjadi dalam dua hari.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaBencana banjir bandang di Sumbar menyebabkan puluhan orang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca Selengkapnya