21 Penyu di Perairan Paloh mati keracunan tar aspal
Merdeka.com - Sebanyak 21 penyu hijau dan sisik di kawasan perairan Pantai Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat mati karena keracunan tar aspal. Peristiwa tersebut terjadi sepanjang bulan Februari hingga April 2018.
"Penyu-penyu yang mati karena keracunan tar aspal tersebut ditemukan di sepanjang pantai pendaratan penyu di luar kwasan TWA (Taman Wisata Alam) Tanjung Belimbing," ujar Kepala BKSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta di Pontianak, Senin (9/4), seperti diberitakan Antara.
Sadtata menambahkan, gumpalan tar aspal dan sampah dengan volume cukup banyak di pinggir pantai ditemukan tim ketika patroli.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Apa yang ditemukan di tempat sampah? Di tempat sampah korban, ditemui banyak botol Kiranti penghilang nyeri haid dan obat vitamin pemulus kulit bermerek Bloom Collage. Kumpulan botol-botol itu terlihat berserakan di tempat sampah rumah korban, hangus bersama dengan bekas sisa-sisa pembakaran.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa yang ditemukan di tempat pembuangan sampah? Ahli menemukan empat tengkorak aneh di tempat pembuangan sampah, berlokasi di reruntuhan Iglesia Colorada, sebuah desa Inca kuno di kaki bukit Andes, Peru.
"Berdasarkan hasil nekropsi yang dilakukan pada lima sampel penyu yang terdiri dari empat penyu hijau, dan satu penyu sisik, terdapat empat penyu positif terdapat endapan tar aspal pada organ tubuh penyu sehingga kuat indikasi kematian penyu disebabkan karena menelan tar aspal itu," ungkapnya.
Ia menambahkan, kejadian penyu mati di sepanjang pesisir Pantai Paloh, tidak hanya terjadi baru-baru ini, dalam kurun waktu dua bulan, di bulan Februari-Maret 2018, ditemukan totalnya sebanyak 21 bangkai penyu dan tiga di antaranya telah dilakukan nekropsi.
Menurut dia, BKSDA Kalbar akan mengambil tindak lanjut, antara lain mengumpulkan data dan informasi terkait asal-usul tar aspal dan sampah yang mencemari perairan sekitar pesisir Paloh, dan aksi bersih-bersih pantai bersama para pihak, bahkan jika dipandang perlu akan dilakukan penelitian Iebih lanjut terkait kualitas air laut dan uji kimia sampel cairan hitam yang diduga aspal tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kepala BKSDA Kalbar juga menyampaikan pesan kepada masyarakat Kalbar untuk Iebih peduli terhadap kelestarian penyu maupun satwa-satwa liar lainnya.
Pantai sepanjang 63 kilometer di Pesisir Paloh merupakan habitat pendaratan terbesar penyu di Kalbar. Tidak hanya populasi penyu yang saat ini terancam, bahkan habitat penyu pun ikut terancam dengan adanya aktivitas konversi lahan untuk berbagai peruntukan seperti pengembangan dan pembangunan wilayah.
"Kami harapkan dengan kepedulian kita akan konservasi penyu, kelestarian penyu akan terwujud. Hal ini mengingat penyu saat ini berstatus Apenddix I CITES yang berarti keberadaannya di alam terancam punah, dan juga masuk ke dalam daftar satwa dilindungi berdasarkan PP 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Namun demikian pemberian status perlindungan saja tidak cukup, jika tidak diiringi dengan tindakan nyata dalam melakukan upaya-upaya konservasi," ujarnya.
Salah satu upaya nyata yang pihaknya lakukan adalah adanya program pelestarian penyu melalui 'Suaka Penyu', di mana sarpras pendukungnya telah dibangun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui BKSDA Kalbar di TWA Tanjung Belimbing, Paloh. Diharapkan dengan adanya Suaka Penyu tersebut kegiatan-kegiatan pelestarian penyu baik yang berada di dalam kawasan konservasi (TWA Tanjung Belimbing) maupun di luar kawasan konservasi dapat saling bersinergi.
"Terkait pengelolaan suaka penyu tersebut, dalam waktu dekat Balai KSDA Kalbar, akan mengundang berbagai pihak diantaranya Pemerintah Kabupaten Sambas, perguruan tinggi, instansi terkait, mitra konservasi serta masyarakat Kecamatan Paloh untuk ngobrol membahas pelaksanaan program suaka penyu ke depan," katanya.
BKSDA Kalbar membuka line telepon 08115776767 atau melalui 0561-735635 untuk pengaduan tumbuhan dan satwa liar.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ukuran hiu paus itu panjang total 8,27 meter dan lebar 4,1 meter.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaJenis paus yang mati terdampar di Alor diduga paus pilot (Globicephala macrorhynchus).
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaPaus sirip adalah paus terbesar kedua, setelah paus biru.
Baca SelengkapnyaAhli menyebut kawanan paus tersebut menunjukkan perilaku yang jarang terjadi.
Baca SelengkapnyaIni merupakan hiu paus kedua yang ditemukan mati di kawasan itu dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaJumlah sampah akan bertambah banyak jika memasuki awal tahun seperti Januari dan Februari.
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBangkai ikan besar ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.
Baca SelengkapnyaCherman berharap hal itu menjadi perhatian oleh semua pihak, terutama negara asal sampah.
Baca Selengkapnya