22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri, Jokowi dinilai konsisten
Merdeka.com - Wakil Ketua Laksar Santri Nusantara, Didik Setiyawan mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan segera menetapkan hari Santri Indonesia. Menurut dia, pihaknya menyambut baik langkah Presiden Jokowi sebagaimana yang disampaikannya dalam kampanye Pilpres 2014 lalu.
"Hal ini menunjukkan bahwa Presiden Jokowi adalah figur pemimpin yang amanah dan konsisten serta tepat janji. Karena itu komitmen Presiden Jokowi untuk segera menetapkan Hari Santri Indonesia tidak lain adalah Realisasi Janji Kampanye Pilpres 2014," kata Didik dalam siaran pers yang diterima wartawan, Jakarta, Kamis (25/6).
Dia mengatakan pihaknya mendukung jika pada akhirnya hari Santri Indonesia ditetapkan pada 22 Oktober bukan pada tanggal 1 Muharram sesuai dengan janji kampanye Presiden Jokowi. Mengingat tanggal 1 Muharram sudah menjadi tahun baru umat Islam dan ditetapkan menjadi hari libur nasional.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
"Penetapan Hari Santri Indonesia pada tanggal 22 Oktober sangat tepat karena mengandung muatan historis yang sangat heroik dan monumental perjalanan sejarah bangsa khususnya bagi kalangan Santri Indonesia," jelasnya.
Didik menjelaskan, 22 Oktober merupakan hari revolusi santri melawan kolonialisme Belanda, di mana pada tanggal 22 Oktober 1945 Hadlratussyaikh KH.M. Hasyim Asyari mengumandangkan resolusi jihad melawan Belanda (NICA) yang hendak kembali menjajah Indonesia.
Resolusi jihad 22 Oktober ini pun dinilai Didik menjadi landasan semangat dan menggerakkan perjuangan santri bersama rakyat yang dipimpin Bung Tomo (setelah menghadap KH.M. Hasyim Asyari) dan berpuncak pada perang terbuka mengusir penjajah Belanda pada 10 Nopember di Surabaya.
"Tidak terhitung banyaknya santri yang gugur sebagai syuhada (pahlawan) dalam perjuangan revolusioner mengusir penjajah Belanda yang diawali Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang berpuncak pada 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional," ungkap dia.
Oleh sebab itu, Didik meminta Kementerian Agama untuk mempercepat proses Hari Santri Indonesia sesuai dengan perintah Presiden Jokowi. Selain itu, dia mengingatkan agar perintah presiden atas penetapan Hari Santri Indonesia ini tidak dijadikan kepentingan politik yang tidak berdasarkan kepentingan seluruh elemen santri Indonesia.
"Hal ini penting untuk menjaga agar Penetapan Hari Santri Indonesia benar-benar memenuhi harapan seluruh santri Indonesia," tegasnya.
"Kami yakin penetapan Hari Santri Indonesia akan mendorong partisipasi dan kontribusi yang lebih positif, lebih besar dan lebih berkualitas dari kalangan santri Indonesia dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam upaya mewujudkan Indonesia yang baldatun tayyibatun wa robbun ghofurun," tambahnya.
Diketahui, pada acara Istighotsah Akbar Nadlatul Ulama (NU) dalam rangka menyambut Ramadhan 1436 H sekaligus Pembukaan Munas Alim Ulama NU di Masjid Istiqlal, Jakarta pada tanggal 14 Juni 2015 lalu, Presiden Jokowi menyatakan akan segera menetapkan Hari Santri Indonesia. (mdk/siw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Ke depan saya kira bukan tentang siapa presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan pada Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) di Stadion Manahan Solo, Rabu (20/9)
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pidato presiden merujuk pada pemimpin masa depan yang diartikan sebagai sosok Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, sejak awal pemerintahannya 10 tahun lalu memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaSatu dekade memimpin, sosok Jokowi begitu melekat pada orang-orang yang setiap hari berinteraksi dengannya. Banyak cerita dan pengalaman.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kriteria pemimpin itu bisa dilihat dari fisik, sifat hingga program.
Baca SelengkapnyaJokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin yang tetap untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah bisik-bisik tentang Keppres itu yang diajukan oleh pentinggi HIPMI terkait hari kewirausahaan nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan pemimpin Indonesia berikutnya harus berani berhadapan dengan siapapun serta negara manapun
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi Arie memberikan jaket berwarna coklat muda secara simbolik sebagai penanda Prabowo resmi menjadi anggota kehormatan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia konsiten dengan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Baca Selengkapnya