221 Jemaah haji RI wafat, 72 persen berusia di atas 60 tahun
Merdeka.com - Jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia terus bertambah. Sampai hari ini, Rabu (21/9), total jemaah haji yang wafat berjumlah 221 orang. Dari jumlah tersebut, mayoritas berusia di atas 60 tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kesehatan PPIH Arab Saudi, Eka Jusuf Singka di Kantor Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
"Jemaah haji yang wafat terbanyak di atas 60 tahun, 144 orang atau 72 persen," kata Eka Jusuf.
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
-
Kenapa banyak jamaah haji meninggal? Menurut Gentur, tingginya angka jemaah haji yang meninggal karena jemaah yang diberangkatkan pada tahun ini rata-rata usia lansia. Selain itu kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas ekstrem juga berpengaruh terhadap kesehatan jamaah Indonesia.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
-
Apa yang menyebabkan jemaah haji meninggal? Pemerintahan Arab Saudi menyatakan 1.301 jamaah haji meninggal selama ibadah haji tahun ini, sebagian besar adalah jemaah yang berjalan jauh dalam cuaca sangat panas.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Sedangkan, menurut Eka, yang meninggal dunia di atas 51-60 tahun 23 persen, 47 orang. Sementara yang meninggal dunia di bawah 51 tahun sejumlah 4,5 persen. "Kebanyakan yang wafat laki-laki," imbunya.
Adapun jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat sebagian besar masih karena penyakit jantung atau cardio vaskular. "Penyebab kematian terbesar masih cardio vaskuler, 60 persen. Yang kedua, penyakit pernapasan, 20 persen," kata Eka.
Eka menambahkan, meski pasca Armina jumlah jemaah haji yang wafat terus bertambah, namun jumlah tersebut masih tergolong sedikit dibanding dengan dengan hari yang sama tahun lalu.
"Data dibandingkan di hari yang sama, sekarang 221 orang (hari ke-43 pelaksanaan haji). Tahun lalu 479 orang. Mudah-mudahan jangan sampai ada tambahan," imbuh Eka.
Jumlah jemaah haji yang wafat menurun, menurut Eka, karena pada saat pelaksanaan Armina, tim preventif proaktif serta tim gerak cepat sukses menyelamatkan ratusan jemaah haji yang mengalami heat stroke.
"Angka yang wafat selama wukuf rendah. Ada 184 orang yang diselamatkan dari heat stroke yang tercatat," ungkap Eka.
Dia menambahkan, saat wukuf di Arafah beberapa waktu lalu, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat 7 orang, 14 jemaah di Mina, dan satu orang di Muzdalifah.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga Minggu (7/7), fase pemulangan jemaah haji gelombang kedua terus berjalan.
Baca SelengkapnyaJemaah haji yang meninggal berasal dari Embarkasi Majalengka (KJT) sebanyak 23 orang, sedangakan dari Jakarta-Bekasi (JKS) 69 orang.
Baca SelengkapnyaUntuk jemaah hilang saat masa puncak haji yang belum ditemukan hingga kini berjumlah satu orang.
Baca SelengkapnyaKemenag melaporkan sebanyak 234 haji Indonesia wafat di Arab Saudi
Baca SelengkapnyaJumlah jamaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, masih ada 55 jemaah haji yang sakit.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama mencatat jemaah haji kategori lansia tersebut berusia 96-109 tahun.
Baca SelengkapnyaSebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJemaah haji yang sudah pulang ke Tanah Air tergabung dalam 169 kelompok terbang.
Baca Selengkapnya"Agar diberikan diskresi untuk diperpendek masa tinggalnya di Tanah Suci menjadi 10 - 15 hari saja," kata Zainut
Baca SelengkapnyaKeberangkatan ribuan jemaah calon haji diiringi isak tangis keluarga
Baca Selengkapnya