23 Adegan saat rekonstruksi perlihatkan kesadisan Agus bunuh Nuri
Merdeka.com - Peristiwa pembunuhan dan mutilasi Nur Atikah, diperagakan sebanyak 23 adegan oleh tersangka Kusmayadi alias Agus dalam rekonstruksi yang digelar di kontrakan Kampung Telaga Sari, Desa Telaga Sari, RT 12 RW 01, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Senin (9/5).
Dalam rekon tersebut diketahui Agus baru saja membeli nasi untuk makan bersama korban di kontrakan pada Minggu, 10 April 2016. Lalu sekitar pukul 10.00 Wib, terjadi cekcok mulut antara korban dengan tersangka.
"Korban bilang 'kapan saya dibawa pulang, monyet!' lalu korban mendorong tersangka hingga jatuh ke lantai," kata Wakapolresta Tangerang Mukti Juharsa, di lokasi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Lalu tersangka bangun dan langsung memiting leher korban selama 25 menit. Korban sempat menggigit jari tersangka hingga dia melepaskan pitingannya. Sayang, tenaga korban kalah dengan tersangka, lantas ia pasrah hingga akhirnya tewas dicekik.
"Setelah korban tewas, tersangka sempat menatapi jasad korban. Usai membunuh, Agus kembali ke Rumah Makan Gumarang dan meminta bantuan teman kerjanya Rifrafi Gusmandala alias Erik. Tapi Erik baru bisa membantu pada malam harinya," kata Mukti.
Lalu dia kembali ke kontrakan hingga dia memutuskan untuk menghilangkan jejak dengan memutilasi tubuh korban. Sekitar pukul 17.00 Wib, pelaku mengambil sebilah golok di belakang TV dan memotong kedua tangan korban yang telah tergeletak di ruang tengah. Potongan itu lalu disandarkan di samping TV.
"Tersangka kemudian pergi ke pasar membeli kantong plastik dan tas jinjing. Lalu memasukkan potongan tangan tersebut ke dalam plastik dan mengikatnya," papar Mukti.
Pada pukul 23.45 Wib dengan bantuan Erik, Agus meminjam motor Satria FU milik tetangganya, Mahdi. Agus kemudian menyerahkan potongan tangan yang sudah dibungkus kepada Erik. Kemudian dengan berboncengan motor, keduanya membuang potongan tangan tersebut di tempat pembuangan sampah Bugel, Tiga Raksa.
"Dalam perjalanan tersangka sempat memberi tahukan bahwa isi plastik asalah potongan tangan si Jablay," kata Mukti.
Tersangka kemudian tidur di mess Rumah Makan Gumarang, Jalan Raya Serang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Selanjutnya pada Senin, 11 April 2016, pukul 07.00 Wib tersangka kembali ke kontrakan dan membersihkan darah serta jejak kaki lalu kembali bekerja di RM Gumarang.
Pada pukul 19.30 Wib, Agus kembali ke kontrakan untuk memotong kaki korban dengan golok. Namun karena tulang kaki keras, akhirnya Agus membeli gergaji di pinggir Jalan Raya Serang, Desa Bojong.
Setelah selesai memotong kaki korban dengan golok dan gergaji, Agus memasukkannya ke dalam karung. Sedangkan golok, gergaji dan kain lap dimasukkan ke dalam ember.
"Dia lalu membuang potongan kaki dan peralatan itu ke Sungai Surya Toto, juga dengan bantuan Erik," jelas Mukti.
Selanjutnya pada Selasa, 12 April 2016, Pukul 09.00 Wib, Agus mengecek jasad korban di kontrakan. Karena mulai berbau busuk, Agus menyemprotkan pewangi ruangan dan mengepel lantai serta menutupi korban dengan kantong plastik agar tidak berbau.
Pukul 17.30 Wib, tersangka memindahkan jasad korban ke dalam kamar mandi kemudian membungkusnya dengan kantong plastik hitam ukuran besar dan dililit dengan lakban.
Pukul 19.00 Wib, pada istirahat kerja, Agus kembali ke kontrakan untuk mengecek mayat korban dan menyemprotkan pewangi ruangan dan menaburkan bubuk kopi untuk menutupi bau busuk.
Pukul 20.00, Agus bersama Erik ke kontrakan menggunakan sepeda motor. Lalu Agus membungkus pakaian korban dan juga kasur lalu membuangnya di bak sampak daerah Bojong Cikupa.
"Total ada 52 adegan pada rekonstruksi lagi. Kita ingin lihat secara jelas bagaimana tersangka membunuh korban dan dan membuang tubuhnya," papar Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Gunarko.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Baca SelengkapnyaTerungkap motif pembunuhan pria dalam sarung yang dilakukan keponakan korban.
Baca Selengkapnya