23 Anak Keracunan Usai Makan Sayur Sop dari Posyandu di Pademangan
Merdeka.com - Sebanyak 20 balita di Pademangan, Jakarta Utara, diduga keracunan makanan sayur sop yang diberikan pihak Posyandu usai timbang berat badan. Oleh karena itu, balita-balita tersebut harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gejala muntah-muntah, lemas dan diare.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, bukan hanya balita yang mengalami keracunan saja, ada juga tiga orang dewasa yang berumur 11 tahun. Kini, mereka sedang menjalani perawatan di RSUD Pademangan, Puskesmas Kecamatan Pademangan dan RSUK Tanjung Priok.
"Sebanyak enam orang menjalani rawat inap di RSUD Pademangan. Mereka CY (4), SM (29), PP (4), BT (3), AH (2) dan Sum (61)" kata Budhi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (10/10).
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Apa saja gejala keracunan makanan pada anak? Secara umum, gejala keracunan makanan pada anak meliputi mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan mungkin juga dehidrasi.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Berikut cara mengatasi keracunan makanan pada anak yang penting diketahui, antara lain: Ciri-ciri Keracunan pada Anak Langkah pertama yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan adalah segera mencari bantuan medis.
-
Apa gejala keracunan pada anak? Gejala keracunan makanan pada anak yang pertama adalah mual dan muntah lebih dari 3 hari. Anak yang mengalami keracunan makanan seringkali akan merasa mual dan muntah. Ini bisa terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan mengandung racun.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
Ia menjelaskan, awal mula kejadian ini terjadi saat kegiatan penimbangan berat badan dan pemeriksaan tumbuh kembang balita di Posyandu RW 10 Kelurahan Pademangan Timur, Rabu (9/10).
Usai ditimbang, setiap anak langsung mendapatkan makanan tambahan berupa nasi, sayur sop, pisang dan biskuit yang diberikan oleh petugas timbang.
"Menurut keterangan dari korban setelah makan sop yang dibagikan, muncul gejala pusing, mual, muntah-muntah dan diare. Kemudian korban yang sebagian besar balita di bawa ke RSUK dan Puskesmas Kecamatan Pademangan untuk diberikan pertolongan medis," jelasnya.
Budhi mengungkapkan, gejala yang dialami anak-anak tersebut sama yakni diduga akibat keracunan makanan sop yang diberikan oleh pihak posyandu. Hal itu diketahui usai dikonfirmasi pihak rumah sakit.
"Penanganan dilakukan observasi dengan cara diberikan infus dan obat antimuntah. Apabila masih mual dan muntah dilakukan rawat inap," ungkapnya.
Atas kejadian itu, polisi langsung memintai keterangan para korban dan juga pihak pembuat makanan. Polisi juga telah mengamankan sisa makanan yang diduga beracun.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui DPPKB Majene di Kantor Kecamatan Pamboang, Senin (6/5).
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca Selengkapnya