24 Jam pencarian, pendaki Semeru ditemukan tergelincir di jurang
Merdeka.com - Setelah melakukan pencarian selama 24 jam, Tim SAR dan TNBTS akhirnya menemukan mahasiswa asal Kemang, Bogor atas nama Budiawan yang tersesat dalam pendakian ke Gunung Semeru. Mahasiswa Universitas Gajah Mada itu ditemukan setelah tersesat dan terjatuh di Blok Jurang Blank 75.
"Korban ditemukan tim Advance dalam kondisi terluka setelah terjatuh di jurang Blok Blank 75 sekitar pukul 10.35 WIB. Sekarang posisinya sedang dievakuasi melalui Tawon 9," kata Ayu Dewi Utari, Kepala Balai Besar TNBTS melalui telepon Jumat (3/7).
Pihak TNBTS mengirimkan tim advance beranggotakan 5 orang beserta porter dan volunteer. Tim berangkat sejak Kamis pukul 16.00 WIB menyisir Kalimati, Blok Blank 75 Arcopodo, dan Sumber Mani.
-
Siapa pendaki yang hilang di Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi Undip di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Kapan mahasiswi Undip ditemukan meninggal di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
Penjemputan dilakukan di jalur Tawang Songo, Lumajang. Ada tim lain yang akan melakukan evakuasi di luar jalur check point Ranu Pane.â¬
"Selanjutnya korban akan dibawa ke rumah sakit terdekat, korban baik-baik saja tetapi ditemukan luka di kepala. Sehingga akan kita lakukan pengecekan di rumah sakit di Lumajang," katanya.
Sebelumnya pada Kamis (2/7) pukul 14.00 WIB, pihak TNBTS menerima laporan dari anggota rombongan bernama Nofrian Samara Palumpun. Dia melaporkan kalau temannya hilang di jalur Puncak Mahameru ke Kalimati sejak Rabu (1/6).
Mereka, pada Senin (29/6) bersama 2 orang yang yang lain melapor ke petugas di Resort Ranu Pane untuk melakukan pendakian hingga Kalimati. Rombongan dipimpin Budiawan berangkat pukul 13.00 WIB, sampai di Ranu Kumbolo malam harinya kemudian istirahat dan bermalam. Pada Selasa (30/6) pukul 09.00 WIB rombongan berangkat menuju Kalimati dan sampai pukul 14.00 WIB sampai di Kallimati.
Selasa (30/6) pukul 23.30 WIB Budiawan dan Nofrian Samara Palumpun berangkat menuju puncak Mahameru. Sedangkan seorang temannya bernama Tria Oktaviani (perempuan 22 tahun) tinggal di Kalimati menunggu di tenda.
Rabu (1/7) pukul 05.30 WIB Budiawan sampai dulu di puncak, sedangkan Nofrian baru sampai pukul 05.50 WIB. Karena terasa dingin Budiawan turun lebih dulu pada pukul 06.00 WIB dan Nofrian 06.30 WIB. Saat itu pendaki-pendaki yang lain masih banyak yang sedang mendaki menuju puncak.
Rabu (1/6) pukul 08.00 WIB Nofrian sampai di Kalimati dan ternyata Budiawan belum sampai di tenda, yang ditunggu oleh Tria Oktaviani. Selanjutnya kedua orang tersebut bertanya ke pendaki-pendaki lain tetapi tidak ada yang tahu.
Rabu (1/7) pukul 10.00 WIB Nofrianto berinisiatif mencari korban di Arcopodo, namun tidak ada tanda-tanda. Akhirnya kembali turun ke tenda. Kemudian pada pukul 14.00 WIB naik lagi ke Arcopodo untuk mencari korban dan tidak juga ditemukan. Mereka memutuskan untuk bermalam lagi di Kalimati menunggu Budiawan.
Pada Kamis (2/7) pukul 08.00 WIB Nofrianto dan Tria segera turun menuju Ranu Pane untuk melaporkan kejadian kepada petugas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mustari menjelaskan kejadian berawal saat korban bersama delapan rekannya melakukan pendakian ke Gunung Sibayak melalui jalur wisata pada pukul 19.25 WIB
Baca SelengkapnyaPengetatan prosedur ini bercermin dari kejadian atas Yodeka Kopaba yang belakangan diketahui ternyata baru pertama kali mendaki.
Baca SelengkapnyaPendaki ini hilang sejak Kamis (23/5), ketika turun dari Tugu Yuda menuju shelter tiga.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaKorban dilaporkan hilang pada Rabu (27/12) pukul 11.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca Selengkapnyahipotermia menyebabkan otot kaki kiri Gigih kaku sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDi perjalanan turun itulah, petaka dialami Vio. Dia tiba-tiba saja tersesat di jalur penurunan.
Baca SelengkapnyaTemannya melihat terakhir korban berjalan bersama sosok dikira temannya
Baca Selengkapnya