25 Narapidana Rutan Kudus Terkonfirmasi Positif Corona
Merdeka.com - Sebanyak 25 warga binaan Rumah Tahanan Negara Kudus, Jawa Tengah, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap tenggorokan dari hasil penelusuran kontak oleh dinas kesehatan, menyusul adanya satu warga binaan yang meninggal positif Covid-19.
Kepala Rutan Kelas II B Kudus Suprihadi di Kudus, Senin membenarkan bahwa ada 25 warga binaan yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, setelah semua warga binaan dan pegawai di lingkungan Rutan Kudus menjalani tes usap tenggorokan pada 29 Maret 2021.
Dari hasil tes usap tenggorokan tersebut, sebanyak 46 pegawai dinyatakan negatif dan dari 146 warga binaan yang mengikuti tes serupa ada 25 orang di antaranya yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
Hanya saja, lanjut dia, 25 warga binaan yang dinyatakan positif tersebut kondisinya sehat dan tanpa gejala. Langkah antisipasi agar tidak menularkan kepada orang lain, mereka menjalani isolasi di ruang khusus dan setiap hari mendapatkan asupan vitamin serta minuman tradisional untuk meningkatkan daya imun serta menjalani olahraga rutin.
"Mereka juga secara rutin dilakukan pengecekan suhu tubuhnya guna mendeteksi ada tidaknya yang mengalami demam tinggi," ujarnya seperti dikutip Antara, Senin (5/4).
Secara umum kondisi di lingkungan Rutan Kudus cukup kondusif serta tidak ada masalah, termasuk kegiatan juga tetap berlangsung dan tidak ada kendala. Pihak Rutan Kudus secara rutin juga melakukan penyemprotan dengan cairan disinfektan.
Terkait penularannya, dia mengakui tidak mengetahui karena selama ini setiap penghuni baru harus menjalani tes cepat (rapid test) antigen, termasuk warga binaan yang diketahui setelah dirujuk ke Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus karena sakit akhirnya meninggal dunia.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi membenarkan bahwa ada warga binaan Rutan Kudus yang terkonfirmasi positif Covid-19 karena sebelumnya ada penelusuran kontak atas meninggalnya salah satu warga binaan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan disertai penyakit bawaan atau komorbid.
"Kasus meninggalnya diperkirakan pertengahan Maret 2021. Lantas dilakukan penelusuran kontak semua penghuni Rutan Kudus, termasuk para pegawainya. Hasilnya memang ada yang positif," ujarnya.
Untuk mencegah tertular virus corona, dia mengingatkan semua warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan serta menjaga imunitas karena warga binaan tergolong kelompok rentan, mengingat tinggalnya tidak di rumah sendiri.
Meskipun sudah ada rapid test antigen, katanya, tidak bisa menjadi jaminan tidak tertular sehingga penerapan protokol kesehatan tetap harus disiplin dilakukan. Karena untuk mendeteksi lebih akurat ada tidaknya virus corona adalah dengan tes usap tenggorokan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMereka akan dicatat dalam Register F dan tidak diberikan hak remisi serta integrasi.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaKejadian diketahui itu saat menghitung jumlah penghuni tahanan yang ternyata kurang satu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka ditahan di Rutan Jambe selama 20 hari ke depan.
Baca SelengkapnyaMotif kedua personel menganiaya tahanan BA karena yang bersangkutan bikin jengkel.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca Selengkapnya