25 orang diterjunkan padamkan api yang bakar Lawu hingga Karanganyar
Merdeka.com - Kebakaran kawasan hutan lindung di Gunung Lawu menjalar ke Petak 63 Q Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Api diperkirakan merambat dari Jawa Timur pada Selasa (20/10) siang kemarin.
"Benar, apinya sudah sampai petak 63 Q, namun kita belum tahu berapa luas hutan yang terbakar," ujar Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara Arief Nurjati, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (21/10).
Arief mengatakan, untuk mengantisipasi agar api tak merembet ke lahan lainnya, pihaknya mengirimkan tim pemadam sekitar 25 orang. Mereka berangkat Rabu pagi ini ke lokasi kebakaran.
-
Kapan kebakaran Gunung Lawu terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, kawasan hutan Gunung Lawu dilanda kebakaran. Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
"Ada 25 orang yang kami berangkatkan pagi ini. Mereka kita lengkapi dengan peralatan manual pemadaman," jelasnya.
Selain memadamkan api, mereka juga akan melokalisir api, agar api tidak merembet ke lokasi lainnya.
Sementara itu sejumlah relawan menduga kebakaran hutan yang menyebabkan tewasnya 7 pendaki dan 2 lainnya terluka bakar akibat lalainya para pendaki sendiri. Mereka lupa mematikan api unggun yang mereka buat.
"Senin kemarin saya ikut evakuasi melalui pos Cemoro Sewu. Saya lihat banyak bekas api unggun yang tidak pada tempatnya. Atau di tempat berbahaya. Mungkin itu penyebab terjadinya kebakaran," ucap Sihono, salah satu relawan.
Ia mengatakan, banyak pendaki yang ceroboh dan sering mematikan sisa api unggun. Tak jarang juga yang membuat api unggun di tempat yang berbahaya, padahal sudah di sediakan tempat-tempat yang aman.
"Sebenarnya kalau mau buat api unggun itu sudah disediakan tempatnya. Tempatnya berlubang, agar apinya aman, dan kalau selesai langsung bisa diuruk tanah," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, hutan lindung di lereng Gunung Lawu sudah terbakar tiga kali dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaKini semua jalur pendakian Gunung Sumbing ditutup hingga batas yang belum ditentukan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.
Baca SelengkapnyaKebakaran melahap sebuah pabrik yang terletak di Jalan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/9) siang.
Baca SelengkapnyaKebakaran dahsyat yang terjadi pada Selasa (2/1) malam itu menghanguskan 15 rumah di Taman Sari, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaApi baru bisa dipadamkan setelah delapan jam petugas melakukan pemadaman.
Baca SelengkapnyaProses pemadaman kebakaran di Taman Nasional Way Kambas memerlukan waktu yang cukup lama karena medan yang sulit diakses oleh kendaraan pemadam.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi pada Jumat sore. Area yang terbakar semakin meluas.
Baca SelengkapnyaLaporan kebakaran tersebut diterima sekitar pukul 18.40 WIB.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran masih diselidiki termasuk nilai kerugian dari peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPada 2023 lalu, lokasi yang sama pernah terbakar akibat suar yang dinyalakan pengunjung saat foto prewedding.
Baca SelengkapnyaPemadaman dari udara dilakukan helikopter As 350B3 dari BNPB.
Baca Selengkapnya