25 Petugas KPPS di Jateng Meninggal, Gubernur Ganjar Minta Sistem Pemilu Dievaluasi
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan kepada pemerintah pusat agar pelaksanaan pemilihan umum di berbagai tingkatan, tidak dilakukan secara serentak. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti jatuhnya korban jiwa petugas Pemilu akibat kelelahan dan beban kerja yang berat.
"Mungkin pelaksanaannya tidak serentak kali ya atau penyerentakannya bisa ditata ulang, mungkin serentak secara nasional saja, provinsi saja dan kabupaten/kota saja. Sehingga tidak membutuhkan tenaga, pikiran bahkan jiwa seperti ini," katanya di Semarang. Seperti dilansir Antara, Rabu (24/4).
Ganjar mengakui pemilu tahun ini cukup menjadi perhatian semua pihak dengan sejumlah catatan. Baik tentang kesehatan maupun tekanan bekerja.
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Dimana petugas pemilu di Jateng meninggal? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno.
-
Bagaimana petugas pemilu di Sleman meninggal? Di Kabupaten Sleman, seorang petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dilaporkan meninggal dunia sehari setelah mengamankan pemungutan suara Pemilu 2024. Petugas linmas itu bernama Sukidi, bertugas di TPS 1 Bulus Kidul, Candibinangun, Pakem, Sleman.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa anggota KPPS? Jumlah anggota KPPS terdiri dari empat orang, yang terdiri dari satu orang ketua dan tiga anggota.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, pelaksanaan pemilu serentak yakni pemilihan calon presiden, DPD, DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, harus dievaluasi ulang. Sebab dengan pelaksanaan serentak itu, maka pelaksananya membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar.
"Sehingga kayaknya kita mesti mereview ulang agar ke depan jauh lebih baik. Apa yang terjadi ini harus dievaluasi total," tegasnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan pemilu 2019 memakan banyak korban yakni ratusan petugas pemilu baik dari kepolisian, panwaslu, KPPS atau petugas TPS meninggal dunia karena diduga mengalami kelelahan saat mengikuti proses pemilu.
Di Provinsi Jawa Tengah, tercatat sebanyak 25 petugas pemilu yang meninggal dunia dan tersebar di Kabupaten Demak, Banyumas, Sukoharjo, Banjarnegara, Purbalingga, Grobogan, Rembang, Magelang, Klaten, Batang, Kudus, Pekalongan, Kendal, Pemalang, Semarang dan Brebes.
Selain 25 orang yang meninggal dunia itu, KPU mencatat ada 97 petugas TPS yang kelelahan dan harus dirawat di rumah sakit, bahkan tiga orang diantaranya mengalami keguguran.
Ganjar Pranowo mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya para petugas demokrasi itu dan akan memberikan santunan kepada keluarga petugas, baik yang meninggal dunia maupun yang dirawat di rumah sakit.
"Insya Allah, Jumat besok akan kita berikan santunan, tidak hanya kepada yang meninggal saja, tapi yang sakit juga akan kami berikan," katanya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaRatusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca SelengkapnyaKPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKPU melaporkan enam petugas KPPS meninggal dunia dan 115 orang mengalami kecelakaan atau sakit saat Pilkada Serentak 2024
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca SelengkapnyaPenyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca Selengkapnya