25 Tahun Huni Gubuk Reyot, Mak Aroh & Anak Cucu Dapat Hibah Tanah dari Babinsa
Merdeka.com - Bangunan megah hotel dan penginapan di objek wisata Cipanas berbanding terbalik dengan kondisi rumah yang ditempati Aroh Juharoh (65) dengan anak, cucu, dan cicitnya. Bangunan rumah panggungnya sudah reyot, bahkan di sejumlah titik sudah terlihat jelas kerusakannya.
Aroh mengaku sudah tinggal selama 25 tahun di rumah yang berada di Kampung Tegal Jambu, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Rumah yang berukuran 4x5 meter tersebut disebutnya dibangun di atas tanah milik tetangganya.
"Sebelumnya tanah ini punya saya, tapi diminta dijual oleh tetangga. Akhirnya saya jual. Ya namanya sudah jadi uangkan, jadinya saya numpang dan diizinkan oleh pemilik tanah," kata Aroh, Sabtu (20/7).
-
Apa yang bisa jadi penyebab bocor di rumah? Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan rumah bocor saat hujan pertama antara lain: Kurangnya Perawatan, Kualitas Bahan Bangunan, Kurangnya Perhatian Terhadap Saluran Air, Kerusakan Struktural.
-
Kenapa genteng sering bocor di hujan pertama? Jika atap atau genteng rumah tidak dirawat dengan baik, maka kemungkinan besar akan terjadi kebocoran saat hujan pertama. Genteng yang retak atau rusak dapat memungkinkan air hujan masuk ke dalam rumah.
-
Kenapa rumah itu ambruk? Ternyata bangunan tersebut bukan rumah hunian, melainkan kandang hewan yang sudah tak digunakan.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Bagaimana hujan bikin galau? Hujan mungkin membuat Anda ingin tetap berada di kamar dan menutup badan dengan selimut, tapi hal ini justru membatasi cahaya yang masuk ke rumah. Sejumlah studi menemukan bahwa paparan cahaya bisa meningkatkan serotonin, senyawa yang menimbulkan rasa bahagia.
Ia mengatakan bahwa yang tinggal di rumah tersebut ada enam orang, mulai dirinya, anaknya, hingga 2 cucu dan 2 cicit dari anak perempuan satu-satunya. Aroh dan anaknya sendiri diketahui sudah tidak memiliki suami. Suami aroh diketahui sudah meninggal dunia sejak lima tahun lalu, sedangkan anaknya sudah tidak bersuami karena bercerai.
Untuk kebutuhan makan dan lainnya, Aroh menggantungkan kepada Nunung (47), anaknya yang setiap hari berjualan kerupuk kulit di sekitar Cipanas dan Tarogong. Rumah Aroh tidak memiliki toilet, sehingga jika harus mencuci atau buang air mereka harus berjalan beberapa puluh meter ke jamban umum di sekitar perkampungan.
"Kalau hujan, mau kecil atau besar pasti rumah bocor karena memang sudah rusak rumahnya. Kalau untuk sekolah cucu mah Alhamdulillah ada bantuan, termasuk juga beras kan ada bantuan dari pemerintah. Sekarang saya sangat bersyukur juga karena dibantu Pak Sodik (Babinsa Koramil Tarogong) untuk dibuatkan rumah dan hibah tanah," katanya.
Aroh mengaku kaget dan bahagia begitu tahu dirinya dibantu oleh anggota TNI yang bertugas di Koramil 11-11 Tarogong, Kodim 0611 Garut yang memiliki nama lengkap Ahmad Sodikin dan berpangpat Serka itu. "Saya tidak pernah bermimpi punya rumah. Tapi ternyata pa Sodik yang memberikan rumah untuk saya dan keluarga," ucapnya.
Saat Serka Ahmad Sodikin datang ke rumahnya saat ini bersama Danramil Tarogong, Kapten Infanteri Dedi Saepuloh, Aroh sendiri hanya bisa mengenal dari suaranya karena penglihatannya terganggu. Sodikin sendiri mengaku membantu Aroh karena prihatin dengan kondisinya, apalagi ia tinggal di rumah yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Aroh.
Sodikin menyebut bahwa dirinya menghibahkan tanah seluas 4 tumbak atau 56 meter persegi yang lokasinya tidak jauh dari rumah Aroh saat ini. "Mulai minggu depan Insya Allah akan mulai dibangun rumah untuk Mak Aroh. Rencana dari Danramil akan dibangunkan rumah permanen di atas tanah yang saya berikan," katanya.
Sodikin berharap dengan bantuan yang diberikannya, Aroh bersama anak, cucu, dan cicitnya bisa tinggal di rumah yang lebih layak dibanding sebelumnya. Apalagi di usia Aroh yang saat ini sudah memasuki usia senja, sudah seharunya tinggal di tempat yang bisa digunakan untuk istirahat.
Sementara itu Komandan Koramil Tarogong, Kapten Infanteri Dedi Saepuloh menyebut bahwa pembangunan rumah Aroh akan dimulai Senin atau Selasa pekan depan. Saat ini, warga sekitar pun sudah membantu proses pembangunan rumah tersebut dengan pembuatan pondasi rumah.
Untuk bisa mempercepat proses pembangunan, pihaknya sendiri melakukan penggalangan donasi dari mereka yang mau membantu membangun rumah Aroh.
"Kalau untuk tanah yang dihibahkan anggota saya, sertifikat tanahnya sedang diurus sehingga bisa atas nama langsung atas nama Mak Aroh. Sekarang kita tengah menggalang agar bisa cepat membangun rumahnya agar bisa segera pindah karena rumah yang sekarang sangat tidak layak huni," kata Danramil.
Dedi menyebut bahwa pihaknya akan maksimal memberikan bantuan kepada Mak Aroh dan keluarganya dengan membangunkan rumah permanen. "Saya fikir Mak Aroh sudah sepantasnya dibantu. Apalagi Mak Aroh ini sangat rajin sekali berangkat ke pengajian dibalik keterbatasan penglihatannya," ungkapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Baca SelengkapnyaYadi dan Onih jadi salah satu warga Kota Sukabumi yang hidup dalam garis kemiskinan dan membutuhkan bantuan.
Baca SelengkapnyaSaluran air yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan air hujan menumpuk di atap.
Baca SelengkapnyaDinding rembes dapat menyebabkan kerusakan serius pada struktur bangunan dan kualitas hidup penghuninya.
Baca SelengkapnyaDulunya kampung ini indah banyak pohon buah dan bioskop. Namun sekarang hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaSebelum kejadian, wilayah Kabupaten Tasikmalaya diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaPotret dua rumah milik penghafal Al-Quran masih berdiri kokoh setelah banjir bandang.
Baca SelengkapnyaSaat ini material longsor belum dibersihkan, karena butuh penanganan dari pihak terkait,.
Baca SelengkapnyaKisah haru seorang marbot berusia 95 tahun yang tinggal di Masjid membuat hati rasanya teriris.
Baca Selengkapnya