26 Gempa Terjadi di Bali Dalam Kurun Oktober hingga November 2021
Merdeka.com - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, mencatat terjadi 18 kali gempa di wilayah Bali sepanjang Bulan Oktober 2021. Sementara di Bulan November, tercatat ada delapan kejadian gempa bumi.
"Di mana di antaranya ada empat kali kejadian gempa terasa salah satunya gempa merusak terhadap wilayah Bangli, di Desa Teruyan dan di Desa Ban, Karangasem, pada hari Sabtu 16 Oktober 2021 dengan magnitude 4.8. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km arah Barat Laut Karangasem, pada kedalaman 10 km," kata Kepala Kelompok Kerja Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran BBMKG Wilayah III Denpasar, Yohanes Agus Setiawan, Jumat (12/11).
Sedangkan kekuatan gempa yang terjadi di Bulan November semuanya di bawah magnitudo 3.
-
Kapan gempa di Bali terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Kapan gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
Ia menerangkan, selama bulan Oktober 2021, gempa bumi di wilayah Bali didominasi gempa berkekuatan magnitudo 3 yaitu sebanyak 15 kejadian gempa.
Kemudian, untuk lokasi episenter, gempa bumi yang terjadi selama bulan Oktober 2021 didominasi jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Jika kita lihat peta seismisitas bulan Oktober 2021, terlihat dominasi gempa bumi di wilayah sekitar wilayah Rendang antara Gunung Agung dan Gunung Batur, yang juga di sinilah episenter gempa merusak pada tanggal 16 Oktober 2021 lalu," ungkapnya.
Dari hasil analisanya kejadian gempa bumi tidak lepas dari sumber gempanya. Kalau di wilayah Bali bisa karena sesar aktif di daratan. Lalu di sebelah selatan Bali, itu ada zona subduksi yang pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia, dan di sebelah Utara ada adanya aktivitas sesar lokal yang berdampak di wilayah Bali.
"Gempa bumi yang pertama tidak bisa diprediksi. Kemudian, kita bisa tau potensi gempa di suatu wilayah itu berdasarkan dari sembaran sumber gempanya ada di mana. Kemudian, kebetulan kalau di bulan Oktober itu lebih didominasi oleh aktivitas gempa yang ada di daratan Bali yang di Rendang (Karangasem). Untuk, Bulan November sama masih di darat, cuman gempanya ini sangat kecil dibawah 3 Magnitude," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Gianyar
Baca SelengkapnyaBPBD Bali, mengeluarkan sejumlah titik potensi banjir bandang di wilayah Pulau Bali, selama masuk musim penghujan
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaGempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaHingaa pukul 18.50 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Baca SelengkapnyaMenurut BMKG, gempa bumi terjadi pada hari Minggu 25 Februari 2024 sekitar pukul 20.07 WIB.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Baca SelengkapnyaHingga Jumat (26/1) subuh, sudah ratusan kali gempa susulan terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa terakhir yang teramati BMKG terjadi pada pukul 18.12 WIB tadi bermagnitudo 2,4 yang berpusat di darat dengan kedalaman 7 meter arah Barat Daya Cianjur.
Baca Selengkapnya