27 Siswa dan Guru Positif Covid-19, Pemkot Tangerang Tetap Tambah SMP Gelar PTM
Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang, memastikan penambahan 51 SMP negeri dan swasta di Kota tersebut menggelar kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), pada Seni (4/10) mendatang. Hal itu didasari pada kesiapan 51 SMP dalam penerapan protokol kesehatan di sekolah.
Seperti ditegaskan Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah usai menerima kunjungan Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud RI, Jumeri, Jumat (1/10).
Meski sebelumnya, terdapat 25 siswa, satu guru dan satu staf pengajar di 15 SMP di Kota Tangerang, terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga 15 sekolah tersebut, kembali menggelar PTMT selama 10 hari ke depan.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Bagaimana cara SD Negeri 20 Palembang menarik siswa baru? Tiga peserta yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mendaftar secara offline. Sementara pada saat PPDB sistem online tak satu pun calon siswa yang mendaftar.
-
Di mana Pemkab Sleman bangun TPST? Pada tingkat kabupaten, Pemkab Sleman mengambil kebijakan pengelolaan sampah dengan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani, Kalasan, untuk wilayah Sleman timur, TPST Sendangsari Minggir untuk wilayah Sleman barat dan dua TPST di wilayah Sleman tengah, yakni di Kapanewon Sleman dan Turi.
-
Kenapa siswa SMK perlu PKL? Bukan tanpa alasan, PKL adalah kegiatan implementasi yang diberikan kepada siswa SMK agar bisa mendapatkan berbagai manfaat.
-
Siapa yang ikut program PTSL di Pulau Panggang? Rusli (55), salah seorang penerima sertifikat bersyukur akhirnya memiliki legalitas itu.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
"Semua tetap jalan (penambahan 51 SMP menggelar PTM)," kata wali kota Tangerang, Arief Wismansyah di Pusat Pemerintahan Kota Tangedarang, Jumat (1/10).
Dia menegaskan, penambahan sekolah yang menggelar PTM di Kota Tangerang itu, sebab 27 orang yang positif Covid-19 dari klaster PTM itu tergolong pasien tanpa gejala. Selain, Pemkot juga sudah melakukan skrining tes Covid-19 dan penelusuran (tracing) kepada murid atau pihak lain di SMP yang menggelar PTM.
"Kalau melihat kasusnya, yang positif ini tanpa gejala karena sudah divaksin. Terus juga kita sudah punya mekanisme untuk testing dan tracing," kata Arief.
Arief juga menerangkan, berdasarkan arahan Ditjen Paud Dikdasmen Kemendikbud RI bahwa, penambahan jumlah SMP yang melaksanakan PTM di Kota Tangerang, itu berasal dari Pemerintah Pusat.
"Kemarin arahannya dari Pemerintah Pusat, silahkan tetap dijalankan. Seharusnya yang ditutup kelas, tapi saya ambil kebijakan ditutup untuk satu sekolah selama 10-14 hari," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, 27 siswa dan guru positif Covid-19 PTM pada 18 SMP di Tangerang, dihentikan. Arief menyampaikan perkembangan terkini terkait kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di daerah itu. Dia menyebut 27 siswa dan guru dari 18 SMP dinyatakan positif mengidap virus corona.
"Kita juga ambil inisiasi untuk testing random terhadap sekolah-sekolah. Dari sampel yang kita lakukan, totalnya dari 1.000 itu, ada 27 yang positif Covid-19. Ada yang satu sekolah cuma satu (positif)," kata Arief, Kamis (30/9).
Total 120 SMP di Kota Tangerang yang telah menggelar PTM terbatas. Akibat temuan kasus positif Covid-19 ini, 18 sekolah itu terpaksa diliburkan sementara.
"Semalam kita sudah bahas antara Dindik dan Dinkes, jadi sekolah-sekolah diliburkan dulu sementara," jelasnya.
Dia menyebutkan, siswa dan guru yang positif Covid -19 itu umumnya telah menerima suntikan vaksin Covid-19. Seluruhnya berstatus tanpa gejala (OTG).
"Di Kota Tangerang, rata-rata anak-anak itu sudah divaksin. Hasil CT-nya di atas 30, ada 1 guru positif, kita lagi tracing ke keluarganya. Jadi rata-rata mereka semua tanpa gejala dan hanya dua orang bergejala batuk dan pilek," terang wali kota.
Dengan kondisi itu, Arief mengaku akan lebih masif lagi melakukan testing secara acak. Pihaknya ingin memastikan tingkat penyebaran Covid-19 akibat PTM terbatas ini bisa segera ditangani.
"Jadi kita akan lebih masif testing-testing secara random. Kita akan membentuk satgas antisipasi penanganan Covid di tiap kelas. Artinya, masyarakat harus disiplin prokes, apabila ada gejala ringan silakan ke puskesmas untuk testing," ucap dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Tangerang menyatakan hanya ada dua siswa di dua SMP terkonfirmasi positif Covid-19. Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Eni Nurhaeni memaparkan, PTM di dua sekolah itu pun dihentikan sementara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaInspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaPemkot Tangerang memastikan keamanan data server pada PPDB SMP
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca Selengkapnya13 Orang terlibat kasus katrol nilai itu hasil audit SMPN 19 dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek Dikti.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca Selengkapnya