28 Anggota geng diciduk, polisi bilang 'mereka tak segan membunuh'
Merdeka.com - Kepolisian meringkus 28 orang diduga pelaku kejahatan jalanan atau geng motor dalam dua pekan terakhir. Para pelaku bahkan dalam aksinya tak segan bertindak sadis hingga membunuh para korbannya.
"Mereka tak segan membunuh atau melukai korbannya. Sadis juga para pelaku ini," kata Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/6).
Iriawan menegaskan keberadaan geng motor memang menjadi perhatian khusus belakangan ini. Sebab, banyak masyarakat di wilayah hukumnya merasa cemas dengan kejahatan jalanan. Mayoritas pelaku juga diketahui masih berusia remaja.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana para begal itu mencoba untuk menghentikan mobil wanita tersebut? Begal tersebut meminta pemobil keluar dan turun dengan dalih bahwa ada masalah pada ban mobil yang dikendarainya.
"Di mana dari pelaku berandalan motor 28 orang, memang menjadi perhatian kita bersama karena perilaku atau perbuatannya yang cukup meresahkan masyarakat, kita sudah melakukan langkah-langkah represif," tegasnya.
Adapun motif para pelaku, kata Iriawan, hanya untuk mencari jati diri. Namun, mereka juga tidak segan melakukan perampasan dengan kekerasan. Hasil kejahatan mereka bahkan bisa mencapai Rp 4 juta lebih dalam sehari.
"Mereka mencari jati diri, kalau bisa melukai itu pangkatnya tinggi, jadi naik. Sehingga mereka mengambil dan melukai. Mereka rata-rata dapat handphone atau motor, kalau dijual ponsel bisa Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta, kalau sehari dapat empat itu bisa Rp 4 juta, belum kalau motor itu bisa mereka preteli dan dijual. Jadi mereka punya nilai di mata teman-temanya," jelas Iriawan.
Dalam penangkapan tersebut, polisi juga menyita sejumlah senjata tajam digunakan para pelaku saat beraksi. Semua sajam diketahui merupakan modifikasi.
Dalam hal ini Iriawan juga berpesan agar orangtua agar selalu memberikan pendampingan kepada anak-anaknya.
"Bagi orangtua kami mengimbau untuk bisa memonitor kegiatan anak-anaknya, memang ini banyak yang lepas dari pantauan orangtua, rata-rata mereka sudah beberapa orang berpisah antara ayah dan ibunya, sehingga mungkin tidak ada kasih sayang atau pantauan dari orang tua," terangnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaDari 22 orang yang diamankan dan diperiksa mengakui malam itu mereka akan melakukan tawuran tetapi masih menunggu lawan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaAkhir Pelarian Dua Anggota Gengster Sadis yang Bacok Pemuda di Tangerang!
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPara remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya