Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

28 Mahasiswa di Bekasi cari keadilan usai didepak kampus

28 Mahasiswa di Bekasi cari keadilan usai didepak kampus Mahasiswa di Bekasi di drop out. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - 28 mahasiswa dari tiga kampus berbeda di Kabupaten Bekasi, yakni STIE Tribuana, STT Mitra Karya dan STMIK Mitra Karya yang dinaungi satu yayasan di-drop out (DO), diduga karena menolak ajakan menjadi relawan politik pasangan calon nomor urut satu di Pilkada Bekasi, Meilina Kartika Kadir-Abdul Kholik.

"Kita menggugat kampus ini agar bisa menarik surat drop out yang dilakukan pihak kampus pada mahasiswa ini. Penolakan yang dilakukan teman-teman ini adalah benar. Sedangkan sikap kampus salah," kata Alldo Fellix Januardy perwakilan dari LBH Jakarta saat ditemui di PTUN Bandung, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (22/3).

Untuk menuntaskan persoalan ini, mereka menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan ke PTUN Bandung. 15 perwakilan mahasiswa didampingi Fellix. Gugatan masuk ke PTUN dengan nomor registrasi 41/G/2017/PTUN-BDG.

Fellix menuturkan, hak pendidikan harus dilindungi Undang-Undang Dasar. "Tapi teman-teman di sini tidak dihargai dan malah ingin mendikte," ujarnya.

Zainudin salah satu mahasiswa menceritakan, kejadian terbitnya Surat Keputusan (SK) drop out itu bermula ketika para mahasiswa menolak perintah pihak yayasan pengelola kampus untuk menjadi tim sukses relawan semut hitam. Relawan itu merupakan bagian dari timses pasangan nomor urut satu.

"Kami dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi relawan dan juga membagi-bagikan kalender bergambar wajah pasangan calon tersebut," kata Zainudin, mahasiswa semester lima jurusan Manajemen.

Ada yang menerima, tetapi ada juga yang menolak. Bagi yang menolak konsekuensinya saat itu yakni tidak akan diberikan kartu kepesertaan UAS. Tidak mau didikte begitu saja akhirnya protes dilakukan dengan mengadakan aksi unjuk rasa tanggal 9 sampai 10 Desember di luar lingkungan kampus.

"Kami menyebarkan selebaran tolak politisasi kampus dan intimidasi mahasiswa," imbuh dia yang merupakan Presiden BEM STIE Tribuana.

Ternyata demo yang dilakukan sejumlah mahasiswa itu direspons dengan penerbitan SK pemberhentian.

Menurutnya SK yang dikeluarkan pada 16 Januari tersebut ditempelkan di papan informasi kampus tanpa melalui pembuktian resmi pelanggaran apa yang diberikan. Bahka 15 mahasiswa menerima salinan SK itu dari grup WhatsApp.

"Kami ada yang SK drop out itu pada 16 Januari. Ada yang via WhatsApp. Enggak ada surat tertulis. Kita mau konfirmasi bagaimana lagi. Mediasi benar-benar enggak diterima," jelasnya dengan penuh kesal.

Pasca-SK pemberhentian diterima beberapa langkah dilakukan salah satunya melaporkan ke Kemenristedikti, Komnas HAM, KPU pusat dan Bawaslu. "Dari Kemenristek Dikti enggak ada tanggapan. Komnas HAM sudah dikasih surat juga enggak ada tanggapan," terangnya.

Cara satu-satunya adalah menggugat perkara itu ke PTUN. Dari 28 yang dinyatakan drop out, 15 di antaranya masih terus berjuang. "Karena sisanya sudah ada yang pulang ke rumah," pungkas Zainudin.

Dikonfirmasi terpisah, STIE Tribuana membantah tudingan Zainudin. Pembantu Ketua 3 Bidang Mahasiswa Heru Jaman menuturkan mahasiswa di-DO lantaran alasan lain.

Heru menjelaskan, Zainudin dikeluarkan karena diduga melakukan penggelapan dana bantuan sosial bencana Garut. "Kemudian ada dua calon mahasiswa belum membayar, diduga mereka ini diprovokasi bahwa seolah-olah dikeluarkan karena belum membayar," kata Heru saat dihubungi wartawan.

Heru mengatakan, dalam perjalanannya berkembang isu bahwa mereka dikeluarkan karena menolak menjadi tim sukses salah satu paslon di Pilkada Kabupaten Bekasi.

"Kami sudah mengklarifikasi ke semua pihak, mulai dari Panwaslu hingga ke Kemenristek dan Dikti, kami punya bukti fisiknya," kata dia.

Karena itu, pihaknya tak mempersoalkan gugatan yang dilayangkan ke PTUN Bandung oleh mahasiswa yang mengaku dikeluarkan oleh kampus. Pihaknya merespons cukup positif.

"Biar semua jelas duduk persoalannya, nanti juga akan terbuka dengan sendirinya," kata Heru.

Ia menambahkan, kedatangan Meilina ke kampus beberapa waktu lalu bukan berkaitan Pilkada, melainkan sebagai dewan penyantun kampus.

"Beliau adalah dewan penyantun kampus, jadi datang bukan kampanye," kata dia.

Pilkada Bekasi dimenangkan oleh pasangan incumbent Neneg Hasanah Yasin-Eka Supriatmaja dengan memperoleh suara hingga 39,82 persen. Sementara Meiliana-Abdul Kholik mendapatkan suara sebesar 9,59 persen.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
MK: Kampanye Pilkada Boleh di Kampus Asal Dapat Izin dan Tak Bawa Atribut
MK: Kampanye Pilkada Boleh di Kampus Asal Dapat Izin dan Tak Bawa Atribut

Perkara ini dimohonkan oleh dua mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Sandy Yudha Pratama Hulu dan Stefanie Gloria.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ratusan Mahasiswa di Medan Unjuk Rasa Tolak Politik Dinasti
FOTO: Ratusan Mahasiswa di Medan Unjuk Rasa Tolak Politik Dinasti

Mahasiswa menolak praktik politik dinasti dan mengkritisi putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lautan Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Jatim Kawal Putusan MK, Situasi Sempat Memanas
FOTO: Lautan Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Jatim Kawal Putusan MK, Situasi Sempat Memanas

Meski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.

Baca Selengkapnya
Kubu Korban Tak Ambil Pusing Bantahan Rektor Nonaktif UP Terkait Pelecehan: Hormati Proses Hukum!
Kubu Korban Tak Ambil Pusing Bantahan Rektor Nonaktif UP Terkait Pelecehan: Hormati Proses Hukum!

Kuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P

Baca Selengkapnya
1.100 Mahasiswa UI Turun ke DPR, Ini Tuntutannya
1.100 Mahasiswa UI Turun ke DPR, Ini Tuntutannya

Mahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.

Baca Selengkapnya
Kronologi Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa UIN Bukittinggi
Kronologi Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa UIN Bukittinggi

Gubernur Sumbar diusir saat hendak memberikan pengarahan ke mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya
Geram Caleg Tebar Janji Palsu Tiap 5 Tahun, Mahasiswa Rusak Sejumlah Baliho di Bogor
Geram Caleg Tebar Janji Palsu Tiap 5 Tahun, Mahasiswa Rusak Sejumlah Baliho di Bogor

Mahasiswa merusak baliho dan spanduk kampanye itu karena kecewa caleg hanya menebar janji palsu setiap 5 tahun sekali, tepatnya menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Aksi Mahasiswa Tolak Revisi UU Pilkada di Garut Berujung Ricuh
Aksi Mahasiswa Tolak Revisi UU Pilkada di Garut Berujung Ricuh

Aksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Detik-Detik Mahasiswa Universitas Trisakti Jebol dan Robohkan Gerbang Belakang Gedung DPR
FOTO: Detik-Detik Mahasiswa Universitas Trisakti Jebol dan Robohkan Gerbang Belakang Gedung DPR

Mahasiswa Universitas Trisakti bersama-sama menarik tali yang sudah diikatkan pada gerbang besi tersebut.

Baca Selengkapnya
Keluarga Kritik Deportasi 3 Mahasiswa WNI di Mesir yang Diduga Terlibat Kekerasan, Ini Kronologi Kasusnya
Keluarga Kritik Deportasi 3 Mahasiswa WNI di Mesir yang Diduga Terlibat Kekerasan, Ini Kronologi Kasusnya

Buyamin Yapid, orang tua wali salah satu mahasiswa mengecam keputusan deportasi terhadap anaknya dan dua mahasiswa.

Baca Selengkapnya
Ribuan Mahasiswa akan Demo di Istana Jumat Besok, Ini Isi Tuntutan Mereka
Ribuan Mahasiswa akan Demo di Istana Jumat Besok, Ini Isi Tuntutan Mereka

Saat aksi nanti, diklaim akan bergabung ribuan mahasiswa dari 50 kampus di berbagai daerah.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi

Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya