28 Pasien DBD dari Sejumlah Daerah di Jateng Dirawat RSUD Semarang
Merdeka.com - 28 penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro, Semarang, Rabu (16/1). Dari jumlah tersebut, 25 pasien merupakan anak-anak.
"Sampai saat ini pasien yang dirawat total 28 pasien, 25 pasien DBD diantaranya anak-anak. Jadi ini kasus yang sangat menjadi perhatian semua masyarakat. Rata-rata pasien ada dari Grobogan, Purwodadi, Kudus dan Demak," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD KRMT Wongsonegoro, M Abdul Hakam saat ditemui di kantornya, Rabu (16/1).
Dia menyebut para pasien di antaranya dirawat dengan jangka waktu bervariasi, tergantung pemilihan trombosit tiap pasien. Fenomena penularan penyakit demam berdarah sangat meningkat seiring perubahan cuaca yang cepat menjadi musim penghujan.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
-
Apa penyebab demam berdarah pada anak? Penyebab demam berdarah adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
-
Siapa yang lebih banyak terkena DBD di Jakarta Barat? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang bisa terkena Demam Berdarah? Infeksi Kedua Bisa Lebih Fatal Meskipun seseorang mungkin hanya mengalami gejala ringan saat terinfeksi untuk kedua kalinya dengan serotipe yang sama, risiko menjadi lebih serius jika infeksi kedua disebabkan oleh serotipe yang berbeda.
-
Apa yang menyebabkan banyaknya pasien DBD di RSUD Tamansari? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
"Kalau melihat fenomenanya saat ini sekarang mulai tinggi lagi. Karena ini penyakit musiman. Belum bisa dikatakan KLB karena ada kriteria tertentu. Termasuk ada data kematian dan penularan dalam angka maksimum," tuturnya.
Ia menyarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan gaya hidup sehat, terutama menggalakan kegiatan 3M sembari saling berupaya mengingatkan anggota keluarga agar tetap menjaga kebersihan rumah.
"Kita sudah menggencarkan pencegahan DBD dengan membekali unit dinas untuk melakukan penyuluhan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo masih terus mengumpulkan data pasien yang terkena DBD masing-masing kabupaten kota terkait kasus DBD Kejadian Luar Biasa (KLB) di Sragen.
"Kami masih mendata setiap 35 kabupaten/kota. Jika menemukan ciri-ciri demam selama dua hari tanpa batuk dan pilek, biasanya dokter melakukan diagnosa awal DBD. Hal itu untuk pencegahan meski hasil diagnosa akhir di rumah sakit berbeda," kata Yulianto Prabowo saat dikonfirmasi.
Dengan musim hujan saat ini kondusif untuk perkembang biakan nyamuk. Sebab nyamuk bersarang pada kelembaban udara dan kotoran sampah.
Sepanjang 2018, kejadian tertinggi berada di Kota Magelang dengan 39 kasus per 100.000 penduduk, disusul Kabupaten Grobogan dengan angka 27,5 kasus per 100.000 penduduk.
"Jadi Pekalongan menyusul, Jepara dan daerah lain. Untuk kejadian rendah di Kabupaten Wonogiri dan Banyumas di bawah 3 kasus per 100.000 penduduk," kata Yulianto Prabowo.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaJumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaSemua warga dari berbagai daerah bisa berobat di RSUD dan RSCM yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca Selengkapnya