28 Tahun di Saudi hilang kontak dengan keluarga, Nenek asal Bondowoso ditemukan
Merdeka.com - Bertahun-tahun keluarga hilang kontak dengan Nenek Jumanti alias Qibtiyah Jumanah (74). Mereka was-was ke mana Jumanti pergi hingga tak bisa dihubungi.
Jumanti memang mengadu nasib di Arab Saudi sejak Agustus 1990 silam. Namun dalam 28 tahun terakhir, warga Dusan Dadapan Kecamatan Grujugan, Bondowoso, tak bisa dihubungi keluarga di kampung halaman.
Namun berkat penelusuran informasi oleh KBRI Riyadh, Nenek Jumanti akhirnya bisa ditemuka.
-
Siapa yang menghilang selama 15 tahun? ‘Saya pernah hilang sekitar 15 tahun. Terutama ketika saya pulang dari Mesir. Ini benar-benar seperti hilang total ya,’ ungkapnya.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Apa yang terjadi pada Supadi saat di Arab Saudi? Tersiar kabar bahwa Supadi sedang ditahan oleh otoritas Arab Saudi. Hal itu berdasarkan edaran foto salinan berbahasa Arab yang menyebutkan bahwa Supadi ditahan karena menjadi jemaah haji tak resmi.
-
Di mana keluarga Muhanah tinggal? Kondisi rumah Muhanah di Kampung Sampai Kidul, Desa Sukadana, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, amat memprihatinkan.
-
Siapa yang menghilang di Desa Pajajar? Berdasarkan cerita turun-temurun, Prabu Siliwangi dikabarkan menghilang di sini saat melakukan pertapaan.
"Sekarang berada di Rumah Singgah KBRI Riyadh dan dalam proses pemulangan ke Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jumat (20/4).
Kisah Nenek Jumanti pernah viral pada pertengahan 9 Maret 2018. Informasi yang beredar saat itu, Nenek Jumanti selama 40 tahun terakhir bekerja di Arab Saudi namun tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga.
Berbekal informasi itu, KBRI Riyadh melakukan pengecekan di database WNI. Namun nama tersebut tidak ditemukan. Setelah dipastikan, ternyata Jumanti tidak pernah mengajukan perpanjangan paspor sehingga iqomah atau izin tinggal di Saudi, juga tidak terdeteksi.
Pihak KBRI kemudian melakukan pelacakan dengan menghubungi majikan (kafil) dan saudara-saudaranya untuk mecari titik terang keberadaan Nenek Jumanti tersebut.
"Bahkan pada 14 Maret 2018, KBRI Riyadh mengirimkan nota diplomatik ke Kemenlu Arab Saudi untuk meminta bantuan dalam menelusuri keberadaan Jumanti," katanya.
Usaha ini belum membuahkan hasil sehingga pada tanggal 27 Maret 2018 Dubes LBBP RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel menyampaikan surat khusus kepada Gubernur Riyadh, Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud yang juga keponakan Raja Salman untuk meminta bantuan.
Bersyukur dari nota diplomatik itu, Gubernur Riyadh memerintahkan semua instansi untuk membantu KBRI Riyadh menemukan Nenek Jumati. Akhirnya pada tanggal 18 April 2018, Nenek asal Bondowoso ini bisa ditemukan dan dijemput Tim Pelayanan WNI KBRI Riyadh.
"Saat ini diproses hak-haknya dan kepulangannya ke Indonesia," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaSang nenek sempat diinapkan di kantor daker. Sambil menunggu pihak keluarga atau penanggungjawab rombongan.
Baca SelengkapnyaPamit dari keluarga untuk bekerja di Arab Saudi, kini sang ibu menghilang tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaDi momen pertemuan ini, sang ibu membawa jarik seolah akan menggendong anaknya yang saat itu hilang saat ia duduk di kelas 3 atau 4.
Baca SelengkapnyaMereka seolah melepas kerinduan yang telah lama tersimpan karena tak bisa bertemu.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaMomen ini seakan menjadi pengingat tentang pentingnya keluarga dan betapa berharga setiap momen yang kita miliki bersama orang-orang tercinta.
Baca SelengkapnyaSeorang pengurus masjid mengungkap kisah wanita non-muslim yang begitu pilu.
Baca SelengkapnyaSaat rombongan sampai di Maktab atau Mina ternyata Niron sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaBerikut momen TKW Indonesia pulang ke Tanah Air diantar langsung oleh bosnya.
Baca SelengkapnyaSaat jasad majikannya ditemukan terkapar di rumahnya, padahal Sofiatun hanya berteriak meminta tolong.
Baca Selengkapnya