28 Warga di Kudus Terpapar Covid-19 Varian India
Merdeka.com - 28 warga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dinyatakan terpapar virus Covid-19 varian India atau Delta. Hal ini didapat ketika petugas menguji 34 sampel genome pasien Covid-19.
Menyikapi hal tersebut, berdasarkan hasil rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan secara daring bersama Pangdam IV/Diponegoro, Gubernur Jateng dan unsur pimpinan daerah di Kabupaten Kudus di Command Center Dinas Kominfo Kudus, Sabtu (13/6) malam, Kemenkes meminta Pemkab Kudus memperketat pengawasan terhadap penerapan prokes di masyarakat.
"Melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Pemkab Kudus diminta mempersiapkan fasilitas kesehatan dan layanan kesehatannya, termasuk tempat isolasi terpusat juga disiapkan," kata Bupati Kudus Hartopo. Dikutip dari Antara, Minggu (13/6).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
Hartopo meminta masyarakat setempat tidak perlu takut dengan ditemukannya virus varian baru Covid-19 dari India di daerah itu, sepanjang warga tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Penularan virus tetap sama seperti varian virus corona sebelumnya. Upaya menghindarinya juga tetap sama dengan mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," ujarnya.
Dia meminta masyarakat ketika tidak memiliki kepentingan mendesak, sebaiknya tidak perlu keluar rumah demi mencegah penularan virus Corona.
Hartopo mengaku kesadaran masyarakat Kudus menerapkan protokol kesehatan sudah baik, karena masyarakat yang beraktivitas di luar rumah selalu memakai masker. Fasilitas tempat cuci tangan juga mudah dijumpai serta banyak kelompok masyarakat ikut peduli memberikan edukasi agar selalu bermasker dan menjaga jarak.
Dia berharap masyarakat yang paham dengan protokol kesehatan untuk memberikan pemahaman kepada warga di sekitarnya yang dinilai belum begitu paham, termasuk cara penularan virusnya agar masyarakat mengerti tentang pencegahan penyebaran virus corona tersebut.
Informasi adanya virus varian baru di Kudus, katanya, baru penyampaian dan belum mendapatkan surat resmi, sehingga nama-nama pasien Covid-19 yang diambil sampel genome juga belum mengetahui.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca Selengkapnya