29 Kali meletus, Gunung Anak Krakatau berstatus waspada
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung mengeluarkan 29 kali letusan dengan durasi 15 detik hingga 102 detik sepanjang Senin (27/8) hingga Selasa dini hari.
Seperti dilansir dari Antara, Gunung Anak Krakatau juga mengalami embusan 32 kali, amplitudo 5-19 mm, durasi 10-61 detik. Aktivitas kegempaan vulkanik dalam dua kali, amplitudo: 22-31 mm, S-P 2,1-2,5 detik, durasi 17-23 detik. Aktivitas kegempaan tremor menerus amplitudo 1-5 mm dominan 1 mm.
Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, dan selatan. Suhu udara 25-34 derajat Celsius, kelembapan udara 59-83 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Secara visual kondisi kenampakan Gunung Anak Krakatau berkabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Visual pada malam hari dari CCTV teramati sinar api dan material pijar. Ombak laut tenang.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Mengapa Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas setiap 5 tahun? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Berapa kali gempa susulan terjadi di Tuban? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, Jawa Timur mencatat masih terjadi 193 kali gempa susulan di laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Berdasarkan pengamatan tersebut, disimpulkan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada). Karena itu, disampaikan rekomendasi agar masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawahnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis dini hari
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaSejak 1 Januari 2023 sampai 3 November 2023, Gunung Ibu tercatat telah mengalami erupsi dengan jumlah letusan tercatat sebanyak 52 kali.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaLetusan terjadi pukul 01:39 WIT, pukul 06.35 WIT dan pukul 06.46 WIT. Kolom abu yang teramati kurang lebih 300 m di atas puncak gunung.
Baca Selengkapnya"Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 2.000 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Axl Roeroe.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu diamati secara visual dan instrumental dari pos pengamatan gunung api yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca Selengkapnya