29 Pedagang Pasar Tradisional di Palembang Positif Covid-19, Mayoritas OTG
Merdeka.com - Sebanyak 29 pedagang pasar tradisional di Palembang dinyatakan positif Covid-19. Mayoritas pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan menjalani isolasi mandiri.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan mengungkapkan, pedagang positif dengan rincian 27 dari Pasar Kebon Semai Sekip dan dua pedagang Pasar Kebun Bunga Sukarami Palembang. Pedagang Pasar Sekip Semai disinyalir tertular dari seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia dan hasil uji swab positif. Sedangkan pedagang Pasar Kebun Bunga tertular dari istri salah seorang pedagang.
"Dalam catatan kami ada 29 pedagang pasar tradisional positif Covid-19 yang diketahui sejak akhir bulan lalu," ungkap Yudhi, Minggu (21/6).
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Dikatakannya, seluruh pedagang di dua pasar itu dan orang-orang terdekat pasien telah dilakukan rapid tesd dan swab yang kini menunggu hasil pemeriksaan. Pelacakan terus dilakukan dengan meminta keterangan pasien terkait orang yang kontak dengannya.
"Sejauh ini sudah ada sekitar 130 orang yang diperiksa. Yang reaktif dari rapid test kita lakukan uji swab, sementara keluarga pasien semuanya diambil swab, masih menunggu hasil," ujarnya.
Menurut dia, mayoritas pedagang yang positif berstatus OTG. Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan ketat dan beberapa diantaranya karantina di PDP Center Wisma Atlet Jakabaring.
"Dalam waktu dekat kita akan lakukan uji swab kedua untuk mengetahui status diagnosanya, apakah sudah sembuh atau belum," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya